Beranda News Bahlil Lahadalia Minta Masyarakat Introspeksi: “Jangan Kufur Nikmat, Lapangan Kerja Akan Tumbuh...

Bahlil Lahadalia Minta Masyarakat Introspeksi: “Jangan Kufur Nikmat, Lapangan Kerja Akan Tumbuh di Energi Bersih”

Publikbicara.com– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara menanggapi kritik publik mengenai minimnya lapangan pekerjaan di Tanah Air.

Dalam pernyataannya, Bahlil mengajak seluruh pihak untuk melakukan introspeksi dan tidak mengabaikan pencapaian yang telah diraih pemerintah.

“Kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif. Dan jangan kufur nikmat,” ujar Bahlil dalam sambutannya di Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (4/6).

READ  Resmi! Inter Milan dan Simone Inzaghi Berpisah Setelah Empat Tahun Penuh Prestasi

Dalam pidatonya, Bahlil menyoroti potensi besar sektor energi, terutama transisi ke arah energi bersih dan terbarukan (EBT).

Ia menegaskan bahwa sektor ini akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja dalam beberapa tahun ke depan.

“Kita membutuhkan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 6,2 juta sampai 6,3 juta sampai tahun 2030,” katanya optimistis.

READ  Brankas Ajaib Koruptor": Uang Suap Disembunyikan di Lemari, Baju, Hingga Rumah Sewaan!

Namun Bahlil juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi, terutama dalam sektor migas.

Ia mengakui produksi minyak Indonesia (lifting) mengalami tren penurunan signifikan sejak akhir 1990-an.

“Tahun 1996–1997 adalah puncak lifting kita. Saat itu, kita mampu memproduksi sekitar 1,5 sampai 1,6 juta barrel per hari, sementara konsumsi hanya sekitar 500 ribu barrel per hari. Sekarang, kondisinya jauh berbeda,” jelasnya.

READ  Rotasi 13 Pejabat Eselon II di Pemkab Bogor: Bupati Rudy Susmanto Tekankan Efisiensi dan Percepatan Program

Untuk menjawab tantangan ekonomi dan ketenagakerjaan ke depan, pemerintah, kata Bahlil, terus menggencarkan program hilirisasi nasional.

Hilirisasi tidak hanya difokuskan pada sektor mineral dan migas, tetapi juga merambah pertanian, perikanan, dan perkebunan guna menciptakan nilai tambah dan serapan tenaga kerja.

“Anggaran yang dibutuhkan untuk hilirisasi hingga tahun 2040 mencapai USD 618 miliar. Ini mencakup semua sektor, bukan hanya oil and gas,” tegas Bahlil.

READ  Rotasi 13 Pejabat Eselon II di Pemkab Bogor: Bupati Rudy Susmanto Tekankan Efisiensi dan Percepatan Program

Dia juga menyebut data tersebut berasal dari Kementerian Investasi—lembaga yang sebelumnya ia pimpin sebelum masuk kabinet di bawah Kementerian ESDM.

Pernyataan Bahlil mencerminkan ambisi pemerintah untuk menyeimbangkan transisi energi dengan pertumbuhan ekonomi inklusif.

Namun, tantangan nyata di lapangan, seperti distribusi kerja yang merata dan kesiapan SDM, masih menanti pembuktian lebih lanjut.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakResmi! Inter Milan dan Simone Inzaghi Berpisah Setelah Empat Tahun Penuh Prestasi
Artikulli tjetërRapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Bogor dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Bogor ke-543