Beranda News Cadangan Beras Tembus 4 Juta Ton: Indonesia Cetak Sejarah Baru dalam Ketahanan...

Cadangan Beras Tembus 4 Juta Ton: Indonesia Cetak Sejarah Baru dalam Ketahanan Pangan

Publikbicara.com – Jakarta, 31 Mei 2025x Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak tahun 1969, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton, sebuah pencapaian yang merefleksikan komitmen kuat terhadap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, kebijakan pro-petani digulirkan secara konkret, termasuk penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen sebesar Rp6.500 per kilogram dan penghapusan rafaksi. Kebijakan ini telah memperkuat daya tawar petani dan mendorong peningkatan produktivitas nasional.

Tak hanya itu, Bulog mencatat sejarah tersendiri dengan menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal langsung dari petani, menjadikannya serapan tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

READ  Sebuah Nama, Sejuta Kenangan: Kisah di Balik RSUD R. Moh. Noh Nur. Nama Baru dari RSUD Leuwiliang

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petani dan pemangku kepentingan yang telah berkolaborasi erat dalam mendukung program ini. “Pencapaian ini bukan sekadar angka. Ini adalah simbol nyata dari kemandirian bangsa dan bukti bahwa ketahanan pangan bukan lagi sekadar wacana, tapi kenyataan yang kita bangun bersama,” ujarnya.

Langkah ini menjadi tonggak baru dalam sejarah pertanian Indonesia, menandai transformasi dari ketergantungan menuju kemandirian.

Dengan cadangan beras yang kini mencapai rekor tertinggi, Indonesia menatap masa depan dengan optimisme: menjadi bangsa yang mampu memberi makan rakyatnya sendiri, dengan hasil dari tanahnya sendiri.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakSebuah Nama, Sejuta Kenangan: Kisah di Balik RSUD R. Moh. Noh Nur. Nama Baru dari RSUD Leuwiliang
Artikulli tjetërBogor Hujan Trail 2025 Resmi Dibuka: Perpaduan Sport, Alam, dan Cinta Bogor di HJB ke-543