Publikbicara.com – Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat V, Mulyadi, meluapkan kekesalannya kepada Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah pernyataan pedas yang menohok.
Ia menuding ada praktik tidak sehat yang dilakukan segelintir elite di balik layar, yang diduga membiarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi korban kebijakan ugal-ugalan BUMN.
“Ini bukan sekadar salah kelola. Ini sudah masuk kategori persekongkolan jahat,” cetus Mulyadi dengan nada tinggi seperti dilansir dari inilahkoran.com Rabu, (21/05/2025).
Mulyadi mengungkapkan, manajemen Bank Jawa Barat dan Banten (bjb) pernah mengeluhkan beban berat akibat utang menggunung dari sembilan BUMN yang nilainya mencapai Rp 3,5 triliun.

Sebuah angka yang, menurutnya, sangat mencederai semangat pembangunan daerah.
Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu menyebut, alih-alih mendukung pertumbuhan bank daerah, BUMN justru menjadi beban dengan pola pinjaman yang tak masuk akal.
Bahkan, bunga utang pun ditunda hanya 3%—kebijakan yang menurutnya sangat merugikan bjb sebagai lembaga keuangan milik masyarakat Jawa Barat dan Banten.

“Bagaimana mungkin bank milik rakyat justru jadi sapi perah proyek-proyek BUMN? Ini miris, ironis, dan tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Mulyadi menekankan, pelibatan bank daerah dalam proyek nasional memang penting, tapi bukan berarti bank tersebut harus dipaksa menanggung risiko yang tak sebanding.
Ia pun langsung menantang Erick Thohir untuk bertindak cepat dan tegas.
“Sebagai wakil rakyat dari Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor, saya minta sembilan BUMN itu segera, atau paling tidak bertahap, melunasi utangnya ke bjb. Uang Rp 3,5 triliun itu bukan recehan—itu adalah darah pembangunan bagi daerah kami,” tegas Anggota Komisi VI DPR RI itu.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













