Publikbicara.com — Di tengah hiruk-pikuk zaman yang terus bergerak maju, ketika arus globalisasi menguji jati diri bangsa, Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) memilih untuk berdiri tegak, memegang obor warisan budaya sebagai cahaya penuntun.
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) ke-117 yang jatuh pada tahun 2025 ini, JAKER akan menyelenggarakan sebuah diskusi publik yang sarat makna dengan tema: “Kebudayaan Sebagai Benteng Pertahanan Bangsa.”
Kegiatan ini akan digelar di Kekini Co-working Space, Jalan Cikini Raya No. 43, Jakarta Pusat, pada Selasa, 20 Mei 2025, mulai pukul 15:40 hingga 17:30 WIB.
Di tengah nuansa intelektual yang hangat, diskusi ini diharapkan menjadi ruang bertemunya pikiran dan semangat dari para penjaga budaya Nusantara.
Tak hanya berhenti pada diskusi, JAKER juga akan menorehkan jejak baru dalam lanskap digital bangsa dengan meluncurkan portal kebudayaanrakyat.com.
Sebuah media daring yang lahir dari kegelisahan sekaligus harapan—menjadi jendela tempat masyarakat dapat mengintip, meresapi, dan merayakan kekayaan budaya dari akar rumput hingga puncak-puncaknya.
“Hari Kebangkitan Nasional kali ini adalah titik balik yang penting,” tutur Anissa, Ketua Umum Pengurus Pusat JAKER, dalam pernyataan resminya di Jakarta, 19 Mei 2025.
“Di tengah situasi nasional dan global yang makin kompleks, kami meyakini bahwa budaya adalah benteng terakhir bangsa. Ia bukan hanya menjadi pelindung, tapi juga penentu arah langkah ke depan.”

Lebih lanjut, Anissa menekankan pentingnya menjadikan budaya bukan hanya sebagai hiasan nostalgia, tetapi sebagai garda depan pembangunan nasional.
“Momentum Harkitnas ke-117 ini adalah panggilan untuk bangkit bersama, melalui kekuatan budaya yang telah diwariskan para leluhur dan terus diciptakan oleh generasi muda,” imbuhnya.
Tentang KebudayaanRakyat.com, Anissa menjelaskan bahwa kehadiran media daring ini adalah kebutuhan strategis untuk menjangkau masyarakat luas, menyampaikan kabar, gagasan, dan opini yang berakar pada budaya lokal.
Lewat media ini, JAKER berharap dapat menjadi jembatan antara masyarakat, komunitas budaya, serta pemerintah dalam mewujudkan pendidikan kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin website ini menjadi simpul pemersatu seluruh jaringan JAKER di Nusantara dan dunia,” ujar Anissa dengan penuh keyakinan. “Ini bukan sekadar laman digital, melainkan ruang hidup bagi budaya yang terus tumbuh.”
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Septian Paath dari Departemen Pendidikan PP JAKER, mengundang berbagai elemen masyarakat untuk terlibat dalam diskusi publik ini.
Ia berharap pemerintah, akademisi, seniman, pegiat budaya, pelaku usaha di bidang seni, mahasiswa, hingga masyarakat umum dapat hadir dan memberikan perspektif.
Diskusi ini akan dimeriahkan oleh lima sosok yang telah menorehkan kontribusi dalam jagat kebudayaan dan pemikiran nasional:
Brigjen Frega Wenas, Kepala Biro Humas dan Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI,
Revitriyoso Husodo, mantan Ketua Umum JAKER,
Eva K Sundari dari Institut Sarinah,
Astryd Diana Savitri, produser film yang juga penggerak narasi visual budaya,
Sasmiyarsi Sasmoyo, budayawan senior sekaligus pendiri Lingkar Budaya Indonesia.
Diskusi akan dipandu oleh Bung Septian Paath, yang siap membawa suasana dialog menjadi dinamis namun penuh makna.
Di Cikini nanti, ketika senja perlahan turun, JAKER tak hanya memperingati hari bersejarah. Mereka menyalakan api kecil: api kebangkitan budaya, yang menyala dari akar dan menjulang ke angkasa harapan bangsa.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













