Publikbicara.com– Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mengingatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk lebih ketat dalam mengelola proses pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut harus dilakukan di lokasi yang benar-benar steril dari aktivitas masyarakat sipil demi mencegah insiden tragis seperti ledakan di Garut, Jawa Barat.
Ledakan yang terjadi saat pemusnahan amunisi di Garut telah menelan belasan korban jiwa, termasuk empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Menyikapi peristiwa tersebut, Amelia menekankan pentingnya tanggung jawab TNI dalam mengelola gudang amunisi, terutama yang berada di dekat kawasan permukiman.
“Praktik membiarkan masyarakat mengambil sisa material amunisi sangat berbahaya dan berpotensi memicu ledakan susulan, sebagaimana yang diduga terjadi di Garut,” kata Amelia dalam pernyataannya, Selasa (13/5), dikutip dari Antara.
Sebagai legislator yang membidangi urusan pertahanan dan militer, Amelia mendorong Kementerian Pertahanan dan pimpinan TNI untuk segera merelokasi serta mendesain ulang gudang-gudang amunisi militer.
Ia menilai tata letak gudang amunisi perlu disesuaikan dengan perkembangan demografi dan tata ruang wilayah yang kini makin padat penduduk.
Selain itu, ia juga mendorong pembaruan standar pengamanan nasional dalam proses disposal (pemusnahan) amunisi.
Amelia meminta agar celah interaksi masyarakat dengan material berbahaya ditutup secara total, baik melalui jalur resmi maupun aktivitas informal.
Meski mengakui relokasi gudang amunisi bukanlah hal mudahbkarena dulunya ditempatkan di lokasi-lokasi terpencil yang kini berubah menjadi kawasan padat Amelia menekankan bahwa keselamatan warga tidak boleh dikompromikan.
“Perubahan populasi bukan alasan untuk mengabaikan risiko yang ada. Komisi I DPR RI akan terus memperkuat pengawasan terhadap pengelolaan amunisi dan gudang senjata,” tegasnya.
Amelia juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas gugurnya para prajurit dan meninggalnya warga sipil dalam insiden tragis tersebut.
Ia mendesak pemerintah untuk memberikan bantuan konkret kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
“Tragedi ledakan gudang amunisi yang merenggut nyawa belasan warga pernah terjadi pada 1984 di Cilandak. Jangan sampai sejarah kelam itu terulang kembali,” tutupnya.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













