Publikbicara.com – Tahukah kamu bahwa Malaysia memiliki dua bagian wilayah yang terpisah secara geografis?
Negara ini terdiri atas Semenanjung Malaysia di daratan utama Asia Tenggara, serta Malaysia Timur di Pulau Borneo, yang mencakup negara bagian Sabah dan Sarawak.
Tapi, bagaimana sejarahnya hingga Malaysia bisa memiliki dua wilayah yang berjauhan ini?
Jejak Sejarah Awal: Kerajaan Kuno di Asia Tenggara
Jauh sebelum Malaysia menjadi negara modern, wilayah ini sudah dihuni oleh berbagai kerajaan besar.
Semenanjung Malaya dulu merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7–13), yang terkenal sebagai kekuatan maritim besar.
Setelahnya, wilayah ini masuk ke dalam pengaruh Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-14.
Abad Kejayaan dan Kolonialisme: Dari Melaka hingga Inggris
Pada awal abad ke-15, seorang pangeran dari Sumatra bernama Parameswara mendirikan Kesultanan Melaka yang menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara.
Namun, pada tahun 1511, Portugis datang dan menguasai Melaka. Kemudian, Belanda mengambil alih kekuasaan pada tahun 1641.
Masuk ke abad ke-18, Inggris mulai menguasai wilayah strategis seperti Penang (1786), Melaka, dan Singapura.
Di sisi lain, Sarawak diberikan kepada petualang Inggris James Brooke oleh Sultan Brunei pada 1842, dan Sabah menjadi protektorat Inggris pada akhir abad ke-19.
Menuju Negara Modern: Terbentuknya Malaysia
Setelah Perang Dunia II, Inggris membentuk Malayan Union pada tahun 1946, yang kemudian digantikan oleh Federasi Malaya pada 1957 saat kemerdekaan diberikan.
Pada tahun 1963, Malaysia resmi terbentuk dengan bergabungnya Sabah, Sarawak, dan Singapura.
Namun, Singapura memisahkan diri dan menjadi negara merdeka pada 1965.
Mengapa Wilayah Malaysia Terpisah? Ada beberapa alasan historis dan geografis mengapa Malaysia terbagi menjadi dua wilayah:
Sejarah Kolonial yang Berbeda: Wilayah barat (Semenanjung) dan timur (Sabah-Sarawak) pernah dikuasai oleh kekuatan kolonial yang berbeda, sehingga tumbuh dengan jalur politik dan administratif yang tidak sama.
Letak Geografis: Malaysia Timur dipisahkan dari Semenanjung oleh Laut China Selatan, yang membuatnya memiliki perbedaan dalam hal budaya, bahasa, dan infrastruktur.
Otonomi Khusus: Hingga kini, Sabah dan Sarawak memiliki hak otonomi lebih luas, termasuk dalam urusan imigrasi dan pajak, yang tidak dimiliki oleh wilayah lain di Malaysia.
Dengan memahami sejarah panjang ini, kita bisa melihat bahwa bentuk Malaysia saat ini merupakan hasil dari interaksi kompleks antara kekuatan kerajaan kuno, kolonialisme, serta dinamika politik modern. Menarik, bukan?
Disclaimer: Apabila terdapat kekeliruan, tidak lain karena minim dan terbatasnya informaai redaksi.
Kendati demikian, semoga artikel ini bermanfaat dalam upaya menumbuhkan minat baca dan kepedulian terhadap sejarah dan budaya. Jasinga, (10/05/2025).***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













