Beranda News Menelusuri Sejarah Rusia: Dari Kievan Rus hingga Negara Adidaya Modern yang Kontroversial

Menelusuri Sejarah Rusia: Dari Kievan Rus hingga Negara Adidaya Modern yang Kontroversial

Publikbicara.com – Rusia, negara dengan wilayah terluas di dunia, menyimpan perjalanan sejarah panjang yang penuh warna—dari kerajaan kuno, penjajahan Mongol, kekaisaran megah, hingga menjadi negara adidaya yang berperan besar dalam geopolitik global.

Inilah kilas balik sejarah Rusia, dari awal mula hingga masa kini.

Kievan Rus: Cikal Bakal Peradaban Rusia

READ  Ketua Karang Taruna Cigudeg Jadi "Mak Comblang" Andalan Pemuda: Tak Hanya Peduli Sosial, Tapi Juga Soal Jodoh

Sejarah Rusia dimulai pada abad ke-9 dengan berdirinya Kievan Rus, sebuah negara awal yang terbentuk dari bangsa Slavia Timur dan berpusat di kota Kiev—yang kini menjadi ibu kota Ukraina.

Pada tahun 988, pengaruh Bizantium membawa agama Kristen Ortodoks ke wilayah ini, membentuk fondasi budaya dan spiritual yang masih terasa hingga hari ini.

Penaklukan Mongol: Masa Kelam dalam Sejarah

Pada abad ke-13, Kievan Rus runtuh akibat invasi Mongol yang brutal. Wilayah tersebut terpecah-pecah dan dikuasai oleh Kekaisaran Mongol, atau dikenal sebagai Golden Horde, selama lebih dari dua abad.

Dominasi asing ini meninggalkan luka mendalam namun juga memicu munculnya kekuatan baru: Moskow.

READ  Sambutan Meriah Pelajar SDN 1 Cipayung Saat Bupati Bogor Rudy Susmanto Tiba, Program MBG Disambut Antusias

Kebangkitan Moskow dan Lahirnya Kekaisaran Rusia

Moskow mulai bangkit di bawah Grand Duchy of Moscow. Ivan III, atau Ivan the Great, memimpin perjuangan melawan Mongol dan menyatukan kembali wilayah-wilayah Rus.

Penerusnya, Ivan IV (Ivan the Terrible), memproklamirkan diri sebagai Tsar pertama Rusia pada 1547—menandai lahirnya Kekaisaran Rusia.

READ  Sambutan Meriah Pelajar SDN 1 Cipayung Saat Bupati Bogor Rudy Susmanto Tiba, Program MBG Disambut Antusias

Kekaisaran Rusia: Megah tapi Menindas

Dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20, Rusia berkembang menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia.

Reformasi besar-besaran terjadi di bawah Peter the Great dan Catherine the Great, yang membawa modernisasi militer, teknologi, dan pemerintahan.

Namun di balik kemegahan, rakyat hidup dalam kemiskinan dan penindasan feodal.

READ  Ketua Karang Taruna Cigudeg Jadi "Mak Comblang" Andalan Pemuda: Tak Hanya Peduli Sosial, Tapi Juga Soal Jodoh

Revolusi Rusia: Akhir Dinasti Tsar

Kemarahan rakyat meledak pada tahun 1917 akibat kesenjangan sosial, perang yang tak berkesudahan, dan kelaparan.

Tsar terakhir, Nikolai II, digulingkan. Revolusi Bolshevik yang dipimpin Vladimir Lenin mengubah wajah Rusia selamanya—lahirlah negara baru bernama Uni Soviet yang berideologi komunis.

READ  Fenomena Langka: Mengapa Letusan Gunung Berapi Bisa Memunculkan Petir?

Uni Soviet: Negara Adidaya yang Tertutup

Dari 1922 hingga 1991, Uni Soviet menjadi kekuatan global penantang Amerika Serikat dalam Perang Dingin.

Di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh kuat seperti Stalin, Uni Soviet mencetak sejarah dengan peluncuran satelit Sputnik dan mengirim manusia pertama ke luar angkasa, Yuri Gagarin.

Namun, sistem ekonomi yang tertutup dan represif membuat negara ini runtuh dari dalam.

READ  Mahasiswa FKM UI Dalami Manajemen Logistik RS Lewat Kunjungan ke RSUD Leuwiliang

Rusia Modern: Kekuatan Baru dengan Bayang-Bayang Lama

Setelah bubarnya Uni Soviet pada 1991, Rusia memasuki masa transisi sulit. Negara-negara seperti Ukraina dan Kazakhstan memerdekakan diri.

Rusia, sebagai penerus utama, mulai membangun kembali identitasnya. Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Rusia kembali menjadi aktor penting dunia, meskipun sering menuai kontroversi—terutama dalam konflik dengan Ukraina dan isu-isu hak asasi manusia.

READ  DPRD Jabar Samsul Hidayat Dorong Realisasi Terminal Parung, Jawab Kemacetan Kronis

Dari kejayaan Tsar hingga persaingan global di era modern, Rusia tetap menjadi negara yang memikat perhatian dunia—baik karena kekuatannya maupun dinamika politik yang mengitarinya.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakKetua Karang Taruna Cigudeg Jadi “Mak Comblang” Andalan Pemuda: Tak Hanya Peduli Sosial, Tapi Juga Soal Jodoh
Artikulli tjetërMenelusuri Kekuatan Geografi China: Kaya, Strategis, tapi Penuh Tantangan