Beranda News Dikabarkan Mobil Mewah Gubernur Jabar Nunggak Pajak Rp40 Juta, Ini Jawaban Jentel...

Dikabarkan Mobil Mewah Gubernur Jabar Nunggak Pajak Rp40 Juta, Ini Jawaban Jentel Dedi Mulyadi

Moment saat Dedi Mulyadi menyapa masyarakat yang menyambut dengan hangat

Publikbicara.com– Mobil mewah milik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi sorotan usai terungkap masih berstatus menunggak pajak.

Kendaraan jenis Lexus LX600 seharga hampir Rp1,9 miliar itu tercatat memiliki tunggakan pajak senilai Rp40 juta di Samsat Jakarta.

Dedi tak menampik informasi tersebut. Ia menyebut, seluruh proses administrasi kendaraan tengah dalam tahap penyelesaian, termasuk rencana mutasi kendaraan ke wilayah Jawa Barat.

READ  Sri Mulyani Ungkap Strategi Indonesia Hadapi Tarif Dagang AS: Bukan Sekadar Bertahan, Tapi Tampil Aktif!

“Saya selalu punya komitmen, kalau punya kendaraan harus pakai nomor Jawa Barat. Makanya saya tanya ke pegawai, bisa nggak dipindah? Ternyata bisa,” ujarnya saat ditemui di Gedung Pakuan, Rabu (23/4).

Menurutnya, proses mutasi memakan waktu karena kendaraan tersebut masih tercatat atas nama pihak lain dan dibeli melalui sistem leasing.

“Jadi harus lewat mekanisme leasing. Biayanya ya lumayan, hampir Rp70 juta. Itu gabungan dari pajak dan biaya mutasi,” tambahnya.

READ  Presiden Prabowo Optimistis: Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia!

Dedi menegaskan seluruh biaya yang timbul akan dibayar menggunakan dana pribadi, tanpa melibatkan fasilitas jabatan yang ia emban saat ini.

Ia juga memastikan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk urusan pribadi.

“Ini urusan pribadi, bukan urusan pemerintah. Saya tetap bayar karena itu kewajiban saya. Bahkan sebagian besar sudah saya bayar. Mutasinya saja yang belum rampung. Mungkin selesai seminggu atau dua minggu ke depan,” jelasnya.

READ  Kuala Lumpur City FC Bidik Dua Pemain Timnas Indonesia, Ini Alasannya!

Terkait keterlambatan pembayaran pajak, Dedi menyebut jatuh tempo sebenarnya baru pada 19 Januari 2025, sehingga ia merasa tidak ada persoalan besar yang perlu dibesar-besarkan.

“Sekarang masih April. Jatuh temponya kan Januari nanti. Jadi enggak ada masalah. Proses mutasi juga sedang berjalan,” tutupnya.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakSri Mulyani Ungkap Strategi Indonesia Hadapi Tarif Dagang AS: Bukan Sekadar Bertahan, Tapi Tampil Aktif!
Artikulli tjetërDunia Akui Kepemimpinan Visioner Presiden Prabowo Subianto, Harumkan Nama Indonesia di Panggung Global