Publikbicara.com -Siang itu, langit di atas Kampus Institut Agama Islam Bogor (IAIB) memang berselimut kabut tipis.
Namun, suasana di Gedung D tampak cerah lantaran ramai oleh para mahasiswa dan dosen yang telah berkumpul.
Mereka datang bukan untuk sekadar mendengarkan ceramah biasa, melainkan untuk menyelami topik yang lebih besar dari sekadar teori akademik perlawanan terhadap korupsi.
Di podium, Dr. Usep Nukliri, Rektor IAIB, berdiri dengan mata yang tajam penuh semangat. “Korupsi harus diberantas! Hilangkan budaya korupsi yang semakin mengkhawatirkan,” serunya dalam sambutan pembukaan. Senin, (17/03/2025).
Baginya, seminar ini bukan hanya agenda akademik, tetapi juga investasi bagi masa depan mahasiswa.
Sesi utama dipandu oleh Dr. Awaludin, Wakil Rektor 1 IAIB. Suasana semakin serius ketika H. Engkus Sutisna melangkah ke depan.
Mantan Penjabat Bupati Ciamis yang telah lebih dari 30 tahun berkecimpung sebagai ASN ini bukan hanya membedah Undang-Undang, tetapi juga berbagi pengalaman nyata menghadapi praktik korupsi di birokrasi.
“Korupsi itu lahir dari dua faktor utama: internal dan eksternal. Tapi ujungnya selalu samakeserakahan,” ujar Engkus, nadanya tegas, seakan ingin menusuk kesadaran setiap orang di ruangan itu.
Ia melanjutkan, pencegahan korupsi tak cukup hanya dengan wacana. Harus ada sosialisasi berkelanjutan dan ketegasan hukum yang memberi efek jera.
“Hukum tidak boleh tumpul ke atas, hanya tajam ke bawah,” tambahnya, membuat beberapa mahasiswa mengangguk setuju.
Dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswa mengangkat tangan. “Pak, bagaimana kita, sebagai generasi muda, bisa berkontribusi dalam memberantas korupsi?”
Engkus tersenyum. “Mulailah dari hal kecil. Jangan tergoda mencontek, jangan mau menyuap untuk nilai. Integritas itu ditanam sejak dini.”
Seminar pun berakhir, meninggalkan kesan mendalam. Di luar gedung, matahari sudah lebih tinggi, seakan menyimbolkan harapan baru.
Hari ini, benih kejujuran telah ditanam di hati para mahasiswa IAIB—tinggal bagaimana mereka menyiram dan merawatnya.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
