Publikbicara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memastikan pembangunan jalur alternatif Leuwiliang-Rancabungur akan mulai dikerjakan pada 2025.
Jalur ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah Bogor Barat yang selama ini menjadi salah satu titik padat lalu lintas.
Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi alias Jaro Ade, mengungkapkan bahwa proyek tersebut telah dianggarkan dan dipastikan akan mulai berjalan tahun ini.
“Itu sudah dianggarkan. Untuk jalan alternatif Leuwiliang-Rancabungur, komitmen Pak Bupati dan saya, tahun ini sudah harus mulai berjalan,” ujar Jaro Ade, Senin (10/03/2025).
Jaro Ade menjelaskan bahwa tahap awal pembangunan akan difokuskan pada pembebasan lahan dan pembukaan jalur.
Tahun ini, Pemkab Bogor telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk pembebasan lahan, sementara Rp10 miliar akan digunakan untuk pembangunan fisik awal.
“Tahun ini, yang harus dilaksanakan adalah pembebasan lahan, kalau tidak salah ada Rp40 miliar. Nanti untuk pembangunan fisiknya Rp10 miliar dulu, Rp10 miliar untuk pembukaan, lalu tinggal tahap selanjutnya,” jelasnya
Jaro Ade menegaskan bahwa dirinya akan mengawal proyek ini hingga tuntas. Menurutnya, jalur ini sangat dinantikan masyarakat, terutama warga Bogor Barat yang sering terjebak kemacetan.
Selain itu, proyek ini akan berjalan secara bertahap dengan perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Pada 2026, pembangunan akan dilanjutkan dengan pengerjaan jembatan, sementara pada 2027 jalur ini diharapkan sudah tersambung ke kawasan ATS (Agropolitan Transport System).
“Jadi jangka pendek, menengah, dan panjangnya sudah dirancang. Kita sesuaikan juga dengan kemampuan anggaran,” tutupnya.
Pembangunan jalur alternatif Leuwiliang-Rancabungur ini menjadi angin segar bagi masyarakat Bogor, terutama yang sehari-hari melintasi jalur tersebut.
Dengan adanya akses baru ini, diharapkan arus lalu lintas semakin lancar dan perekonomian warga semakin berkembang.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













