Beranda News Prihal Duka di Sukajaya, Wabup Bogor Jaro Ade Ingatkan Bahaya Banjir dan...

Prihal Duka di Sukajaya, Wabup Bogor Jaro Ade Ingatkan Bahaya Banjir dan Pentingnya Mitigasi Bencana

Publikbicara.com – Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pasangan suami istri yang hanyut di Sungai Cisarua, Kampung Pasir Manggu, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Jaro Ade bersama rombongan tiba di rumah duka sekitar pukul 14.00 WIB untuk bertakziah dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Kami turut berduka cita atas kepergian kedua almarhum. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Ini adalah musibah yang tidak kita harapkan, dan hari ini kami datang untuk bersilaturahmi serta menyampaikan belasungkawa,” ujar Jaro Ade, Rabu (5/3/2025).

READ  Hati-hati! Berharap Ramadan Segera Berlalu Bisa Jadi Dosa Besar

Dalam kesempatan tersebut, Jaro Ade juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi bencana alam, terutama karena kondisi cuaca yang masih ekstrem.

Tampak Bupati Bogor, Jaro Ade saal takjiah ke rumah duka di Sukajaya

“Saya mengimbau seluruh warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, agar selalu waspada. Debit air bisa meluap kapan saja, sehingga kita harus lebih berhati-hati,” katanya.

Jaro Ade menegaskan bahwa kewaspadaan harus diterapkan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, mengingat bencana seperti ini dapat terjadi kapan saja.

READ  DPRD Kabupaten Bogor Desak Bupati Alihkan Dana ke Bank yang Lebih Berkomitmen

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.

“Bencana ini seperti siklus lima tahunan. Pada intinya, kita harus banyak berdoa, bersabar, dan bersama-sama melewati setiap ujian yang datang. Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus berupaya agar mitigasi bencana bisa berjalan lebih baik ke depannya,” pungkasnya.**

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakHati-hati! Berharap Ramadan Segera Berlalu Bisa Jadi Dosa Besar
Artikulli tjetërKrisis Identitas Masyarakat Adat di Kabupaten Bogor: Menilik Ancaman Pengikisan Sejarah