Beranda News UMKM Sekolah di Surabaya Berharap Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis

UMKM Sekolah di Surabaya Berharap Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Publikbicara.com – Surabaya, 16 Januari 2025 – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekolah-sekolah Kota Surabaya berharap bisa dilibatkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Pasalnya, sejak program ini berjalan, pendapatan mereka mengalami penurunan drastis.

Salah satu pelaku UMKM, Nurul (35), yang berjualan di SMA Negeri 10 Surabaya, mengaku bahwa omzetnya menurun lebih dari separuh. Jika sebelumnya ia bisa mendapatkan Rp1,5 juta per hari, kini pendapatannya hanya sekitar Rp700 ribu.

READ  Tiga Anggota TNI AL Jadi Tersangka Pembunuhan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak

“Istirahat siswa itu dua kali, pagi sekitar jam 08.00 dan siang sekitar jam 12. Dulu saya menanak nasi 8 kilogram untuk pagi dan menambah lagi untuk siang. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena anak-anak sudah kenyang dengan makanan dari program MBG,” ujar Nurul saat diwawancarai, Kamis (16/1/2025).

Nurul juga mengungkapkan bahwa ia tidak bisa menurunkan harga makanan untuk menarik pelanggan, karena harga sudah disepakati antar-UMKM di sekolah.

“Semua makanan di kantin ini harganya sama, misalnya ayam geprek ya pasti Rp10 ribu,” tambahnya.

READ  Tiga Anggota TNI AL Jadi Tersangka Pembunuhan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak

Harapan UMKM: Bisa Jadi Penyedia Makanan MBG

Nurul dan UMKM sekolah lainnya berharap bisa ikut serta dalam penyediaan makanan untuk program MBG yang saat ini masih didominasi oleh catering yang ditunjuk pemerintah.

“Selama ini, yang memasok makanan MBG itu catering yang dipilih pemerintah. Padahal, kalau kami (UMKM sekolah) yang dilibatkan, pasti lebih baik karena sudah kenal dengan para siswa dan tahu selera mereka,” harapnya.

Dukungan Kepala Sekolah

READ  Kunjungi Kang Dedi Mulyadi, Rudy Susmanto dan Jaro Ade Bawa Kabar Gembira untuk Warga Bogor

Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Surabaya, Teguh Santoso, mengakui bahwa program MBG berdampak pada pendapatan UMKM sekolah.

“Kalau melihat pemberitaan di media, program ini bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar. Tapi realitasnya, UMKM di sekolah justru mengalami penurunan omzet,” ujarnya.

Teguh setuju bahwa UMKM sekolah seharusnya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam program ini.

Namun, ia menekankan pentingnya pendampingan agar kualitas makanan tetap memenuhi standar gizi yang ditetapkan.

READ  Terkait Proyek Pemagaran SDN Pangradin 02, Anggota Komisi IV Usep Nukliri Sampaikan Ini

“Mudah-mudahan suatu saat UMKM sekolah bisa ikut serta agar ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah ikut terangkat. Tapi tentu perlu ada pendampingan, karena tidak semua pelaku UMKM memahami standar gizi yang diperlukan,” pungkasnya.

Dengan meningkatnya keluhan dari UMKM sekolah, pemerintah diharapkan bisa memberikan solusi agar program MBG tidak hanya berdampak positif bagi siswa, tetapi juga bagi pelaku usaha kecil yang selama ini menggantungkan hidup dari kantin sekolah.**

 

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakTragedi Kebakaran Glodok Plaza: Satu Jenazah Ditemukan di Lantai 8, Delapan Orang Masih Hilang
Artikulli tjetërTambang Emas Liar di Bogor Barat Kembali Marak, Berikut Ulasannya!