Publikbicara.com – Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, melontarkan pernyataan mengejutkan terkait hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menuding Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), sebagai pemicu keretakan komunikasi antara dua tokoh besar tersebut, dengan menciptakan kesalahpahaman selama proses politik menuju Pilpres 2024.
“Dia menciptakan misunderstanding, seakan-akan Bu Mega tidak ingin Prabowo maju di Pilpres. Padahal faktanya tidak begitu,” ujar Panda Nababan usai menghadiri perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
- Jokowi Dituding Tak Jujur
Panda juga menuding Jokowi tidak transparan terkait perubahan arah dukungannya dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.
Ia menganggap Jokowi sengaja tidak mengkomunikasikan niatnya dengan baik, sehingga menciptakan persepsi yang buruk.
“Kuncinya adalah Jokowi tidak mau terbuka. Tidak jujur mengatakan bahwa dia sudah beralih dari Ganjar ke Prabowo. Ini yang menjadi awal mula masalah,” tegasnya.
Meski demikian, Panda menyadari bahwa peluang PDIP masuk ke dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran cukup kecil.
Ia mengingatkan bahwa PDIP sudah memiliki pengalaman panjang menjadi oposisi, seperti selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Waktu SBY berkuasa, kita dua periode di luar pemerintahan. Kita sudah biasa jadi oposisi,” imbuh Panda.
“Nasi Goreng Diplomasi” Megawati dan Prabowo
Di sisi lain, Megawati menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo tetap baik.
Bahkan, ia menyebut Prabowo masih teringat dengan kenangan “nasi goreng spesial” buatan Megawati. Hal ini disampaikan Megawati dalam forum yang sama.
“Bukan sombong, tapi dia itu senang sekali kalau saya masak nasi goreng. Sudah lama dia bilang begitu lewat orang dekatnya,” ujar Megawati, sembari tersenyum.
Namun, Megawati memastikan bahwa dirinya akan tetap berada di jalur yang ia yakini, tanpa perlu bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah kader PDIP yang gagal dalam kontestasi politik Pemilu dan Pilkada 2024.
“Mas Prabowo, biarlah saya di sini saja, kamu di sana ramai-ramai. Saya sudah cukup nyaman,” tuturnya dengan nada santai.
- PDIP di Persimpangan Politik
Pernyataan Panda dan Megawati mencerminkan dinamika yang sedang terjadi di internal PDIP pasca Pilpres 2024.
Dengan posisi Megawati yang memilih menjaga jarak, masa depan hubungan PDIP dan pemerintahan Prabowo-Gibran masih menjadi tanda tanya besar.
Apakah PDIP akan kembali menjadi oposisi yang solid atau justru menjalin kerja sama strategis?
Waktu akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, politik Indonesia tak pernah kehilangan drama, dari tudingan serius hingga kisah “nasi goreng diplomasi.”***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













