Beranda News IPM Indonesia 2024 Capai 75,02: Bukti Kemajuan Berkelanjutan

IPM Indonesia 2024 Capai 75,02: Bukti Kemajuan Berkelanjutan

Publikbicara.com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2024 mencatat pencapaian baru dengan angka 75,02, meningkat 0,85% dibandingkan tahun sebelumnya.

Angka ini tidak hanya menjadi cerminan statistik, tetapi juga bukti nyata percepatan pembangunan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Ketiga dimensi utama pembentuk IPM—umur harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup layak—mengalami kemajuan signifikan.

READ  Melawan Kebodohan: Sepiritualitas yang Tidak Selaras dengan Realitas Adalah Ketimpangan Kesadaran

Bayi yang lahir pada tahun 2024 diproyeksikan memiliki umur harapan hidup hingga 74,15 tahun, meningkat 0,22 tahun dari 2023.

Pada dimensi pendidikan, harapan lama sekolah kini mencapai 13,21 tahun, sementara rata-rata lama sekolah naik menjadi 8,85 tahun.

Ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

READ  Kendati Belum Ada Kepastian Libur Ramadan 2025: Warganet Sudah Ramainya Membicakran

Kemajuan juga terlihat dalam dimensi standar hidup layak.

Rata-rata pengeluaran riil per kapita meningkat sebesar 442 ribu rupiah atau 3,71%, mencerminkan daya beli masyarakat yang semakin kuat.

Peningkatan ini tidak lepas dari kesinambungan program pembangunan antara Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.

READ  Menag Nasaruddin Umar Tanggapi Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan: Fokus pada Kualitas Ibadah

Berbagai kebijakan strategis yang difokuskan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi motor penggerak perubahan.

Capaian IPM 2024 ini menjadi pengingat bahwa pembangunan manusia adalah fondasi utama dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerah dan berdaya saing.

Pemerintah diharapkan terus mengoptimalkan program-programnya agar kemajuan ini dapat dirasakan merata di seluruh pelosok negeri.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakMelawan Kebodohan: Sepiritualitas yang Tidak Selaras dengan Realitas Adalah Ketimpangan Kesadaran
Artikulli tjetërSemangat Baru 2025: Langkah Awal Menuju Indonesia Emas 2045