Publikbicara.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengambil langkah tegas dengan memecat Effendi Muara Sakti Simbolon dari keanggotaan partai.
Keputusan tersebut diambil karena Effendi dinilai melanggar kode etik, disiplin, serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Surat pemecatan resmi yang diterima pada Sabtu (30/11/2024), ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Surat tersebut menetapkan pemecatan Effendi pada Kamis (28/11).
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat membenarkan kabar tersebut. “Benar. Effendi melanggar kode etik, disiplin, serta AD/ART partai,” ujar Djarot saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11).
Isi Surat Keputusan PDIP
Berikut poin-poin dalam surat keputusan pemecatan Effendi Simbolon:
Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Effendi Muara Sakti Simbolon dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Melarang Effendi melakukan kegiatan atau menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan PDIP.
DPP PDIP akan mempertanggungjawabkan keputusan ini pada Kongres Partai.
Surat tersebut juga menyebutkan bahwa keputusan berlaku sejak tanggal penetapan. Jika ada kekeliruan di kemudian hari, keputusan ini akan ditinjau kembali.
Effendi Simbolon Dukung Paslon Rival
Keputusan ini semakin menarik perhatian publik setelah muncul kabar bahwa Effendi mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono, dalam Pilkada Jakarta.
Hal ini bertentangan dengan sikap resmi PDIP yang mengusung paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Effendi diketahui menghadiri pertemuan Ridwan Kamil dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Cempaka Putih pada Senin (18/11).
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Gerindra Riza Patria sempat menyinggung keberadaan Effendi.
“Di sini ada spesial, Pak Jokowi, Bang Effendi Simbolon, kader PDIP yang mendukung Pak Ridwan Kamil bersama istri,” ujar Riza.
Imbas bagi Effendi dan PDIP
Langkah tegas ini menunjukkan konsistensi PDIP dalam menjaga disiplin internal partai.
Namun, dukungan Effendi kepada paslon rival dapat memengaruhi dinamika politik, khususnya dalam Pilkada Jakarta. Publik kini menanti respons dari Effendi Simbolon atas pemecatan ini.
Dengan keputusan ini, PDIP menegaskan bahwa setiap kader harus tunduk pada aturan partai.
Langkah ini juga menjadi peringatan keras bagi anggota lainnya untuk menjaga soliditas partai, terutama menjelang kontestasi politik yang semakin memanas.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













