Publikbicara.com – Dalam kejadian yang mengejutkan, tujuh narapidana kasus narkoba berhasil melarikan diri dari Rutan Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/11/2024).
Insiden ini terjadi saat pergantian sif petugas pada pukul 07.50 WIB, ketika keamanan rutan berada dalam masa transisi.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan, mengungkapkan bahwa para napi tersebut memanfaatkan momen pergantian sif untuk menjalankan rencana kabur yang telah dirancang dengan cermat.
“Saat itu, petugas sedang bergantian jaga antara regu malam dan pagi. Kami menduga, mereka telah mempersiapkan semuanya,” kata Tonny kepada wartawan di lokasi.
Ketika petugas melakukan penghitungan napi kamar per kamar, kecurigaan muncul dari kamar 16 blok S, di mana pintu ditemukan terkunci dari dalam. Setelah mendobrak pintu, petugas terkejut melihat teralis jendela di dekat kamar mandi telah dipotong.
Tanpa menunggu lama, kaburnya ketujuh narapidana langsung dilaporkan ke Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan dan Kepala Rutan Salemba.
Jejak Kabur: Sarung sebagai Alat Bantu dan Gorong-gorong Tua
Menurut penelusuran awal, para narapidana menggunakan kain sarung yang diikat sebagai alat bantu turun dari jendela.
Setelahnya, mereka kabur melalui gorong-gorong yang ternyata terhubung ke area luar dekat sebuah toko bangunan.
“Kami menemukan beberapa barang, seperti sandal, pakaian, dan topi di sekitar jalur kabur tersebut,” ujar Tonny.
Yang mencengangkan, gorong-gorong yang mereka gunakan tampaknya sudah lama terpotong, membuka celah sempurna bagi pelarian ini.
“Kami sedang mendalami apakah mereka dibantu pihak luar,” tambahnya.
Investigasi dan Pengamanan Diperketat
Insiden ini menjadi sorotan serius bagi pihak Rutan Salemba dan aparat keamanan.
Semua petugas yang berjaga malam itu telah dimintai keterangan, dan pihak rutan akan memeriksa CCTV untuk memastikan kronologi kejadian.
Selain itu, upaya pencarian terus diperluas dengan melibatkan Polda Aceh dan Polda Jabar, mengingat ketujuh narapidana memiliki jaringan yang meluas.
Tonny juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui keberadaan para napi, dan ia meminta mereka yang kabur agar menyerahkan diri.
Kejadian ini, katanya, menjadi evaluasi besar-besaran bagi sistem keamanan rutan demi mencegah insiden serupa terulang.
Dengan insiden ini, keamanan di berbagai rutan pun menjadi perhatian khusus.
Seluruh jajarannya dituntut meningkatkan pengawasan terhadap napi, petugas, dan setiap titik rentan di area rutan, serta terus memperketat akses bagi pengunjung.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













