Publikbicara.com – Hanya dalam hitungan hari, Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024.
Namun, yang mengejutkan banyak pihak adalah keputusannya untuk tidak tinggal di Istana Presiden, baik di Jakarta maupun di Bogor, melainkan di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Keputusan ini membuka peluang besar bagi percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor. Mengingat fenomena serupa yang pernah terjadi di Solo, ketika Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Walikota.
Saat itu, Solo mendapat berbagai Proyek Strategis Nasional dengan anggaran APBN fantastis, bahkan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Kini, perhatian yang sama mungkin tertuju pada Kabupaten Bogor, yang akan menjadi tempat tinggal Presiden Prabowo.
Rudy Susmanto, kader Prabowo dan calon bupati Bogor nomor urut 1, telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah pengumpulan data anggaran pembangunan, terutama untuk perbaikan infrastruktur jalan dan sarana pendidikan.
Rudy melihat momentum ini sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bogor, memanfaatkan posisi strategis Prabowo sebagai Presiden RI.
“Kita tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Lihat Solo, bertransformasi sangat cepat saat presidennya dari Solo, yaitu Jokowi. Ini momentum bagi Kabupaten Bogor,” tegas Rudy pada Rabu (16/10/2024).
Rudy, yang tengah berjuang memenangkan Pilkada 2024, mengakui bahwa ia siap mengorbankan banyak hal, termasuk waktu istirahatnya, demi meyakinkan masyarakat bahwa ia mampu memimpin Bogor ke arah yang lebih baik.
Baginya, menjadi bupati bukan sekadar ambisi pribadi, tetapi sebuah misi besar untuk membangun Kabupaten Bogor dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Saya jarang tidur, terus berjuang dari pagi sampai malam. Tujuan saya hanya satu, membangun Bogor, mumpung Pak Presiden tinggal di sini,” jelas Rudy dengan semangat.
Dengan Prabowo yang tinggal di Kabupaten Bogor, Rudy optimistis daerah ini tidak akan terabaikan dalam hal pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa menteri di pemerintahan Jokowi bahkan sudah mulai menghubungi Rudy untuk membahas program-program pembangunan yang bisa segera diterapkan di Bogor.
“Wakil menteri pertanian dan wakil menteri komunikasi dan informatika sudah bolak-balik menghubungi saya.
Mereka menanyakan usulan program pembangunan untuk Kabupaten Bogor. Jawaban saya masih sederhana, saya baru dilantik bulan Februari 2025,” tutur Rudy sambil tersenyum.
Rudy yakin, dengan dukungan dari para menteri dan kedekatan mereka dengan Prabowo, percepatan pembangunan Kabupaten Bogor bisa segera terwujud.
Menurutnya, ini bukan sekadar upaya untuk mencari perhatian di hadapan presiden, tetapi niat tulus untuk membangun Bogor bersama-sama.
“Kawan-kawan di pemerintahan sudah mulai mendesak agar segera memberikan usulan program.
Mereka tidak ingin hanya mencari muka di hadapan Pak Presiden, tapi benar-benar ingin membangun Kabupaten Bogor bersama-sama,” pungkas Rudy dengan optimisme yang tinggi.
Kabupaten Bogor, dengan segala potensinya, kini berada di titik krusial.
Apakah kehadiran Prabowo Subianto sebagai presiden yang tinggal di daerah ini akan menjadi pemicu percepatan pembangunan?
Hanya waktu yang akan menjawab, namun harapan besar sudah tumbuh di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













