Publikbicara.com – Di dunia fauna, setiap makhluk hidup memiliki cara unik untuk melestarikan jenisnya, termasuk lebah penghasil madu.
Sama seperti manusia, Tuhan menciptakan lebah dalam dua jenis kelamin, yaitu jantan dan betina.
Namun, ada perbedaan mencolok dalam siklus kehidupan mereka, terutama dalam proses perkawinan.
Dalam dunia lebah, proses perkawinan memiliki konsekuensi yang sangat ekstrem bagi lebah jantan.
Setelah melaksanakan tugasnya, lebah jantan, atau yang dikenal sebagai drone, mengalami kematian.
Fenomena ini adalah bagian dari siklus hidup mereka yang unik dan krusial untuk regenerasi populasi lebah.
Lebah jantan memiliki satu misi utama dalam hidup mereka: kawin dengan ratu lebah.
Berbeda dengan lebah betina, mereka tidak memiliki alat penyengat dan tidak terlibat dalam aktivitas sarang lainnya seperti mencari makanan atau merawat larva.
Ketika ratu lebah sedang melakukan penerbangan kawin, lebah jantan akan berusaha untuk mendekatinya dan melaksanakan perkawinan.
Proses ini berlangsung dengan intens dan selama kawin, lebah jantan mentransfer spermanya ke tubuh ratu.
Menyebabkan perutnya meledak dan organ reproduksinya tertinggal di dalam ratu.
Kerusakan tubuh yang parah dan kehilangan organ tersebut membuat lebah jantan tidak dapat bertahan hidup setelah proses perkawinan selesai.
Dilansir dari Instagram @ruanganilmu, inilah alasan mengapa lebah jantan mati segera setelah perkawinan.
Dan proses perkawinan ini adalah bagian dari strategi evolusi yang memastikan keberlangsungan hidup spesies lebah melalui regenerasi yang efisien dan efektif.