Beranda Daerah 210 Perangkat Desa Bogor Diwisuda IPB, Pemkab Tegaskan Desa Sebagai Subjek Pembangunan

210 Perangkat Desa Bogor Diwisuda IPB, Pemkab Tegaskan Desa Sebagai Subjek Pembangunan

Program Sekolah Pemerintahan Desa (SPD). tampilan layar Kepala Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, H. Muhamad Sidik.

Publikbicara.com – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama IPB University meluluskan 210 perangkat desa se-Kabupaten Bogor dalam Program Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) Angkatan V Tahun 2025. Prosesi wisuda berlangsung di Gedung Graha Widya Wisuda IPB University, Dramaga, Selasa (23/12/2025).

Sebanyak 210 peserta dinyatakan lulus setelah menempuh pembelajaran intensif selama lima bulan sejak Agustus hingga Desember 2025. Mereka terdiri dari 70 kepala desa dari 38 kecamatan serta 140 perangkat desa pendamping yang meliputi 70 operator spasial dan 70 operator sosial.

Program kolaboratif antara Pemkab Bogor dan IPB University ini difokuskan pada penguatan kapasitas aparatur desa, mulai dari tata kelola pemerintahan, transformasi desa, pemetaan wilayah, hingga pendataan sosial berbasis data presisi.

Mewakili Bupati Bogor, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Hadijana, menegaskan bahwa desa kini tidak lagi diposisikan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek utama.

“Paradigma pembangunan bergeser dari membangun desa menjadi desa yang membangun. Desa memiliki kewenangan besar dan dukungan anggaran yang signifikan,” ujar Hadijana.

Ia mengungkapkan, bantuan keuangan desa dari Pemkab Bogor telah meningkat dari Rp1 miliar menjadi Rp1,5 miliar per desa. Namun, peningkatan anggaran tersebut harus diimbangi dengan tata kelola pemerintahan yang berlandaskan prinsip good governance.

“Transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan harus menjadi pegangan utama kepala desa dan perangkatnya,” tegasnya.

Hadijana juga berpesan agar lulusan SPD Angkatan V mampu menjadi pemimpin desa yang “Cageur, Bener, Pinter”, yakni sehat jasmani dan rohani, berintegritas, serta cerdas dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, Rektor IPB University, Alim Setiawan Slamet, menyatakan bahwa Sekolah Pemerintahan Desa merupakan wujud nyata sinergi perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia desa yang profesional dan adaptif.

READ  Lewat CFD Tegar Beriman, Pemkab Bogor Hidupkan Situ dan Edukasi Lingkungan

“Desa adalah fondasi pembangunan bangsa, mulai dari ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Alim.

Menurutnya, aparatur desa memiliki peran strategis sebagai co-creator pembangunan yang mampu menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan riil masyarakat. Salah satu inovasi yang ditekankan dalam SPD adalah pemanfaatan Data Desa Presisi sebagai dasar perencanaan dan pengambilan kebijakan.

“Pembangunan desa harus berbasis data agar tepat sasaran, terutama di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Ratna Wulansari, dinobatkan sebagai lulusan terbaik SPD Angkatan V Tahun 2025. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Bogor dan IPB University atas penyelenggaraan program tersebut.

“Kami datang dengan keterbatasan, namun melalui SPD kami dibekali pengetahuan, karakter, dan integritas sebagai aparatur desa yang profesional, transparan, dan akuntabel,” ujar Ratna.

Ia menegaskan bahwa jabatan kepala desa merupakan amanah yang harus dijalankan dengan kejujuran dan ketulusan demi kepentingan masyarakat.

Ratna berharap Program Sekolah Pemerintahan Desa dapat terus berlanjut dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya mencetak aparatur desa unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.(Red).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakTanpa Seremoni, HUT Vinus ke-7 Diisi Konservasi Lingkungan dan Aksi Sosial
Artikulli tjetërBangunan Sekolah Roboh di Nanggung, Polisi Sterilkan Lokasi