Publikbicara.com – Suasana liburan lima wisatawan di Curug Seribu, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, berubah mencekam ketika debit air sungai tiba-tiba melonjak pada Kamis (4/12/25). Mereka terjebak di tengah aliran sungai tanpa jalan keluar.
Kelima wisatawan tersebut Mia (30), Aulia (24), Sindi (26), Iin (26), serta seorang anak berusia lima tahun, Kelvin tengah asyik berendam di bawah curug saat banjir mendadak datang dari hulu.
“Curah hujan sangat tinggi, sehingga kami harus menunggu air surut sebelum menarik tali penyeberangan,” ujar petugas rescue Damkar Kabupaten Bogor, Dhafi Athala, yang terlibat langsung dalam operasi penyelamatan.
Evakuasi tidak berlangsung mudah. Petugas gabungan harus menuruni ribuan anak tangga menuju dasar curug, sementara kondisi air yang deras terus membayangi risiko.
“Evakuasi memakan waktu kurang lebih satu jam. Tantangan terbesarnya adalah arus yang sangat kuat, jadi keselamatan petugas dan korban harus betul-betul dipastikan,” jelas Dhafi.
Setelah air mulai mereda, tim menyusun jalur penyeberangan menggunakan tali. Satu per satu wisatawan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Dhafi mengingatkan, wisata alam seperti curug sangat berisiko saat musim penghujan. Banjir bandang dan kenaikan debit air bisa terjadi tiba-tiba, terutama di kawasan pegunungan.
“Pengunjung harus selalu mengecek kondisi cuaca sebelum berwisata. Jangan memaksakan datang saat hujan masih sering turun,” tegasnya. (Red).
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
