Beranda Kesehatan Kemenkes Tekankan Pentingnya Komunikasi untuk Tangkal Hoaks Kesehatan

Kemenkes Tekankan Pentingnya Komunikasi untuk Tangkal Hoaks Kesehatan

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono di acara IABC Indonesia Conference & Awarding Night 2025. Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes.

Publikbicara.com – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono menegaskan pentingnya komunikasi strategis sebagai fondasi membangun kepercayaan publik dan memperkuat sistem kesehatan. Pesan itu ia sampaikan dalam IABC Indonesia Conference & Awarding Night 2025 bertema “Strategic Communications at the Heart of Trust, Humanity, and Digital Impact”.

Dante mengungkapkan bahwa pengalaman selama pandemi COVID-19 menjadi pelajaran berharga, terutama terkait penyebaran hoaks kesehatan seperti isu vaksin mengandung microchip magnetis. Menurutnya, disinformasi semacam itu membuktikan bahwa pesan kesehatan harus disampaikan dengan akurat, sederhana, dan mudah dipahami.

“Kepercayaan dibangun setetes demi setetes, namun bisa hilang sekejap. Dalam kesehatan, komunikasi adalah pondasi keselamatan,” ujarnya mengutip rilis Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes.

Ia juga mencontohkan pengalaman klinis, di mana kesalahan memahami instruksi obat dapat memperburuk kondisi pasien. “Itu bukti nyata bahwa komunikasi yang jelas dapat menyelamatkan nyawa,” katanya.

Untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, Kemenkes terus memperluas strategi komunikasi lintas kanal—termasuk kampanye digital, pemanfaatan platform SATUSEHAT, serta penyampaian pesan langsung melalui komunitas dan media sosial. Dante menekankan bahwa data kesehatan perlu disampaikan dalam bingkai kemanusiaan.

“Di balik data stunting ada wajah masa depan anak. Di balik angka TBC ada perjuangan seorang ayah. Data harus dihidupkan dengan empati,” tegasnya.

Kemenkes juga memperkuat kesiapsiagaan melalui pembentukan Tim Komunikasi Krisis di setiap direktorat, penguatan Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) 119, serta kolaborasi dengan media, Kemenkominfo, dan platform digital untuk memastikan konsistensi pesan publik.

Terkait perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan kesehatan, Dante menilai inovasi hanya akan efektif bila dikomunikasikan dengan tepat. “AI bisa membaca X-ray atau CT Scan, robotik membantu operasi. Tetapi tanpa komunikasi yang baik, informasi tidak akan menjadi keputusan, dan keputusan tidak akan menjadi tindakan,” ujarnya.

READ  Wamendagri Ribka Minta Pemda Fokus Jalankan PHTC

Wamenkes juga mengapresiasi kontribusi IABC Indonesia serta para profesional komunikasi yang mendorong penguatan ekosistem komunikasi strategis. Ia berharap konferensi ini memunculkan kolaborasi dan inovasi baru guna meningkatkan literasi publik dan memperkokoh kepercayaan masyarakat di era digital.

Perhelatan IABC Indonesia Conference & Awarding Night 2025 menjadi momentum bagi para komunikator untuk menegaskan peran komunikasi sebagai motor perubahan positif, khususnya di sektor kesehatan. (Red).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakDua Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi Ditangkap Saat Lakukan Ritual Gaib
Artikulli tjetërDramatis Tiga Gim, Ganda Putra Indonesia Takluk dari Wakil Korea