Beranda Daerah Presiden Prabowo Instruksikan BNPB Percepat Penanganan Longsor Cilacap

Presiden Prabowo Instruksikan BNPB Percepat Penanganan Longsor Cilacap

Tim gabungan melakukan operasi pencarian dan pencarian dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (14/11). Foto: istimewa/BNPB).

Publikbicara.com – Upaya penanganan darurat longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus ditingkatkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh unsur pemerintah dan relawan bergerak terpadu setelah Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, meninjau langsung lokasi terdampak di Desa Cibeunying pada Jumat (14/11).

Kunjungan Budi merupakan arahan langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto atas perintah Presiden Prabowo Subianto. Presiden meminta agar proses pencarian korban dan pemulihan pascabencana dilakukan secepat mungkin selama masa tanggap darurat.

“Presiden memberikan perhatian besar pada bencana ini. BNPB diminta hadir di lapangan dan membantu penanganan hingga tuntas,” ujar Budi dalam rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap, dikutip dari lama resmi BNPB, Jumat malam (14/11).

Sejak hari pertama longsor pada Kamis (13/11), tim SAR gabungan beranggotakan 512 personel dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta berbagai organisasi relawan telah menelusuri area terdampak. BNPB menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah daerah dan kerja massif klaster kebencanaan, termasuk pembentukan pos lapangan, dapur umum, dan layanan kesehatan gratis.

Basarnas sebagai koordinator operasi membagi wilayah pencarian menjadi tiga sector. Empat alat berat dikerahkan untuk mempercepat pencarian.

Hingga Jumat (14/11), satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB. Jumlah korban yang masih dalam pencarian kini tersisa 20 orang.

Pada sore hari, operasi terpaksa dihentikan pukul 16.30 WIB akibat hujan deras yang memicu risiko longsor susulan. Hujan diperkirakan masih terjadi secara merata hingga Minggu (16/11), sesuai prakiraan cuaca.

READ  Arab Saudi Berlakukan Denda Berat untuk Jemaah Haji Ilegal, WNI Diimbau Waspada

Topografi cekungan di wilayah tersebut diduga menjadi salah satu faktor penyebab longsor berdasarkan kaji cepat BNPB.

Untuk mempercepat pencarian, BNPB memutuskan menambah alat berat dari empat menjadi delapan unit mulai Sabtu (15/11). “Jika masih kurang, kami akan tambah lagi,” tegas Budi.

Satu anjing pelacak K9 dari Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan guna mendeteksi keberadaan korban yang belum ditemukan.

Selain fokus pencarian, BNPB menyalurkan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak berupa makanan, tenda, selimut, dan matras.

BNPB mengimbau warga tetap waspada dan segera mengevakuasi diri ke lokasi aman jika hujan dengan intensitas tinggi berlangsung lebih dari satu jam. (Red).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPerkuat Pengawasan Kripto, PPATK Gelar FGD Public-Private Partnership 2025
Artikulli tjetërDiduga Prostitusi Daring Terungkap, Dua WNA Uzbekistan Diamankan di Hotel Jakarta