Beranda Ekonomi APBN Efisien, Ekonomi Stabil: Suahasil Paparkan Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

APBN Efisien, Ekonomi Stabil: Suahasil Paparkan Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Foto. Dok: Kementerian Keuangan.

Publikbicara.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menilai peningkatan investasi dan produktivitas merupakan faktor krusial untuk menjaga stabilitas dan mendorong akselerasi ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Hal itu ia sampaikan dalam Grand Seminar Learn from the Past, Navigating the Indonesia Economy Amidst Global Uncertainty yang digelar di Jakarta, Kamis (13/11).

Suahasil menjelaskan bahwa fluktuasi harga komoditas, ketegangan geopolitik, serta volatilitas pasar keuangan terus menimbulkan risiko bagi perekonomian. Namun, situasi tersebut menurutnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat fondasi ekonomi melalui transformasi yang lebih terarah.

“Ini kesempatan kita mengurus rumah kita sendiri, melakukan transformasi ekonomi Indonesia,” tegasnya dalam pernyataan yang dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jumat (14/11).

Ia menilai perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang jarang ditemui di negara lain, yakni pertumbuhan stabil di kisaran 5% serta inflasi yang terjaga pada level 2,5%. “Kombinasi ini tidak mudah dicapai, tetapi Indonesia mampu melakukannya,” ujar Suahasil.

Dalam pemaparannya, Wamenkeu juga mengapresiasi kinerja kebijakan fiskal sepanjang tahun 2025. Ia menyebut APBN tidak hanya menjadi jangkar stabilitas ekonomi, tetapi juga menopang transisi pemerintahan dan birokrasi secara mulus. Selain itu, efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun dari total Rp3.600 triliun berhasil direalokasikan untuk program prioritas nasional.

Meski kondisi jangka pendek cukup solid, Suahasil menekankan bahwa visi Indonesia Emas 2045 tetap harus dikawal. Untuk mencapai status negara maju, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6-8 persen. Ia menilai sektor manufaktur berperan sebagai penggerak utama, khususnya industri bernilai tambah tinggi.

“Kita ingin manufaktur yang menghasilkan barang produktif, seperti mesin dan peralatan, bukan sekadar barang konsumsi,” jelasnya.

READ  Menko Polkam Sambut Baik Capaian BNN Berhasil Ungkap 11 Jaringan Narkoba

Suahasil menambahkan, Indonesia memiliki tiga mesin ekonomi untuk mendorong pertumbuhan, yakni APBN, Danantara, dan sektor keuangan. Kolaborasi strategi antara instrumen-instrumen tersebut akan menjadi “Indonesian Way” dalam menciptakan iklim investasi yang kuat dan kompetitif. (Red).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPresiden Prabowo Pulang dari Australia, Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Strategis
Artikulli tjetërBogor Lantik 9.687 PPPK Paruh Waktu, Terbesar di Indonesia