Publikbicara.com – Tim arkeolog dari Museum Sejarah Regional Karaganda menemukan makam prajurit Saka berusia sekitar 2.500 tahun di wilayah Karaganda, Kazakhstan tengah.
Penemuan ini mencengangkan karena kerangka prajurit tersebut masih menggenggam pedang perunggu di tangan kanannya — tetap utuh sejak dikubur ribuan tahun lalu.
Makam yang ditemukan di situs pemakaman Karabiye, Distrik Aktogay, ini belum pernah dijarah dan disebut sebagai salah satu temuan arkeologi terpenting dari Zaman Besi awal dalam beberapa dekade terakhir.
“Kerangka masih dalam posisi anatomi sempurna. Di tangan kanannya tergenggam akinak (pedang pendek) — temuan yang sangat langka,” ujar Dauren Zhussupov, Kepala Departemen Arkeologi Museum Karaganda.
Pedang sepanjang 30 sentimeter itu bermata dua dan dihiasi ukiran burung pemangsa serta tanduk domba gunung (argali), simbol kekuasaan bangsa nomaden.
Arkeolog Arman Beissenov menyebutnya sebagai “mahakarya metalurgi kuno” karena keindahan dan teknik pembuatannya yang maju.
Selain pedang, ditemukan pula lima mata panah logam dan satu anting emas, menandakan status tinggi sang prajurit — kemungkinan seorang bangsawan atau kepala pasukan.
Kaum Saka, atau Scythian dalam sebutan Yunani, merupakan suku nomaden kuat yang menguasai padang rumput Asia Tengah pada abad ke-8 hingga ke-3 SM.
Analisis radiokarbon dan metalografi akan dilakukan untuk mengungkap lebih jauh asal-usul prajurit dan teknologi metalurginya.
“Pemakaman ini membuka jendela ke masa lalu kaum Saka — tentang manusia yang hidup, berperang, dan bermimpi di padang luas Kazakhstan,” tutur Beissenov. 🛡️
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













