Beranda Daerah Rekonstruksi Jalan Cigudeg-Cisangku Capai 35 Persen, PUPR Pastikan Mutu Beton Sesuai Standar

Rekonstruksi Jalan Cigudeg-Cisangku Capai 35 Persen, PUPR Pastikan Mutu Beton Sesuai Standar

Publikbicara.com – UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan (JJ) Kelas A Wilayah VI bersama UPT Laboratorium Bahan Konstruksi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rekonstruksi Jalan Cigudeg-Kiarasari-Cisangku, Kecamatan Sukajaya, Rabu (12/11/2025).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan mutu konstruksi, progres pekerjaan, dan ketepatan waktu pelaksanaan tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Kepala UPT setempat Bobby Wahyudi menyampaikan pengawasan lapangan dilakukan secara rutin sebagai bentuk pengendalian mutu proyek.

Untuk segmen 3 sepanjang 1.016 meter, progresnya sudah sekitar 250 meter atau 35 persen. Kami turun bersama tim laboratorium untuk memonitoring kegiatan sampling beton,” jelas dia.

Menurutnya, rekonstruksi jalan kali ini menggunakan metode site mix dengan alat Carmix, mesin pencampur beton bergerak yang memungkinkan proses pengecoran langsung di lokasi proyek.

“Seluruh proses pengecoran dilakukan di lapangan. Metode ini jauh lebih efisien, terutama di wilayah pelosok yang sulit dijangkau kendaraan besar seperti redimix,” jelasnya.

Sebelum pekerjaan dimulai, seluruh material telah dilakukan uji laboratorium oleh UPT Bahan Konstruksi PUPR Kabupaten Bogor guna memastikan kualitas beton sesuai standar teknis.

“Setelah hasil uji keluar, pekerjaan dilanjutkan dengan pengawasan ketat dari konsultan dan tim laboratorium,” terang Bobby.

Meski dihadapkan pada tantangan curah hujan tinggi dan medan yang sulit, pihaknya tetap optimistis penyelesaian proyek akan tepat waktu.

“Kami mengimbau masyarakat agar bersabar dan tidak melintasi jalur yang sedang dikerjakan. Jalur alternatif sudah disiapkan, dan manfaat jalan ini nantinya akan dirasakan langsung warga,” katanya.

Kepala UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Kelas A, Atep Hikmat Deris, menegaskan kualitas hasil pengecoran dengan metode site mix menggunakan Carmix setara dengan redimix, asalkan diawasi dengan ketat.

“Kuncinya ada di pengawasan. Komposisi material dan metode pelaksanaan harus sesuai. Setelah pengecoran, dilakukan curing dan pemotongan setiap lima meter agar beton tidak retak,” kata Atep.

READ  Menyelami Lumpur Sosial, Bab I: Kajian Getir di dalam Akar Penyakit Sosial Masyarakat.

Ia menambahkan, penggunaan Carmix sangat efektif di wilayah seperti Sukajaya yang memiliki medan terjal dan berkelok.

“Kalau dipaksakan memakai redimix justru berbahaya karena medan curam. Prinsip kami, keselamatan kerja (K3) selalu diutamakan,” tegasnya.

Dari sisi pelaksana proyek, Tomi menyampaikan bahwa progres fisik hingga saat ini mencapai 35 persen. Meski terkendala hujan dan pasokan material, pihaknya berkomitmen menuntaskan pekerjaan 100 persen sesuai target kontrak.

“Kami menambah tenaga kerja dan memperpanjang jam kerja agar target tercapai. Tantangan terbesar ada pada cuaca dan pasokan material yang terganggu akibat aktivitas tambang,” jelas Tomi. (Ama).

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakTarget Indonesia Emas 2045, Wabup Bogor Komit Kawal Program Nasional Penurunan Stunting
Artikulli tjetërMisteri Roswell 1947: Antara Piring Terbang dan Balon Cuaca