Publikbicara.com – Operasi gabungan yang melibatkan Perum Perhutani BKPH Jasinga-Leuwiliang, Forkopimcam Cigudeg dan Gakkum Kementerian Kehutanan berhasil menertibkan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan Cirangsad, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini dilakukan untuk menekan dampak lingkungan akibat maraknya tambang ilegal yang berpotensi memicu bencana longsor dan banjir bandang di tengah tingginya curah hujan.
Kepala Bagian Perum Perhutani BKPH Jasinga-Leuwiliang, Ade Soma Asper, menjelaskan operasi tersebut merupakan langkah antisipatif sekaligus bagian dari program pemerintah pusat dan provinsi dalam menjaga kelestarian hutan.
“Operasi ini untuk mencegah pencemaran lingkungan dan kerusakan hutan. Kami lakukan secara persuasif agar masyarakat paham bahwa kegiatan PETI hanya akan merugikan mereka sendiri,” ujar Ade.
Sebanyak 80 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini, terdiri dari anggota Koramil Cigudeg, Polsek Cigudeg, Satpol PP Kecamatan Cigudeg, Polisi Kehutanan Perhutani, dan Gakkum Kementerian Kehutanan.
Dari hasil penelusuran di lapangan, petugas menemukan sekitar 60 saung yang digunakan sebagai tempat istirahat dan penyimpanan alat tambang. Seluruh bangunan tersebut dimusnahkan dengan cara diruntuhkan dan dibakar.
“Setiap saung rata-rata memiliki lubang tambang di sekitarnya. Kami tidak melakukan penyitaan alat kali ini, karena fokusnya adalah tindakan sosial dan pencegahan,” tambah Ade.
Ia menegaskan, kawasan hutan di Cigudeg merupakan aset bersama yang wajib dijaga oleh seluruh elemen masyarakat, bukan hanya aparat atau pemerintah.
“Hutan di Cigudeg ini milik kita semua. Kalau rusak, yang rugi masyarakat juga. Kami akan terus melakukan pengawasan agar aktivitas PETI tidak muncul kembali,” tegas dia.
Operasi ini menandai komitmen serius lintas instansi dalam menjaga kelestarian hutan dan mencegah bencana ekologis di wilayah barat Kabupaten Bogor. (Red).
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
