Bupati Bogor Rudy Susmanto mendampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) meninjau langsung calon penerima manfaat di Ruang Serbaguna 1 Setda Kabupaten Bogor, Senin (3/11). Foto: Akun FB Kabupaten Bogor.
Publikbicara.com – Pemprov Jawa Barat menyalurkan bantuan tunai senilai Rp9 juta kepada masyarakat yang terdampak penghentian sementara aktivitas tambang dan operasional angkutan barang di kawasan Parung Panjang, Cigudeg, dan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut atas pembatasan kegiatan tambang sebagaimana tertuang dalam surat Nomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025. Pemerintah menilai, aktivitas tambang di wilayah tersebut masih menimbulkan persoalan serius: kerusakan lingkungan, polusi udara, kemacetan, hingga rusaknya jalan dan jembatan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, bantuan kompensasi tersebut akan disalurkan dalam dua tahap.
“Tahap pertama Rp3 juta diberikan pada November 2025, dan tahap kedua Rp6 juta pada Januari 2026,” jelas Dedi seperti dikutip kontrolnews.co pada Senin (3/11/2025).
Menurut Dedi, pembagian dua tahap dilakukan karena sebagian anggaran baru akan dialokasikan dalam APBD Tahun 2026.
“Hari ini Rp3 juta, dan nanti Januari Rp6 juta lagi. Totalnya Rp9 juta per warga terdampak,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa KDM itu menjelaskan bantuan tunai bukan sekadar penutup luka akibat penutupan tambang.
Menurutnya, bahwa pemerintah tengah merancang solusi komprehensif untuk menata ulang kawasan tambang Parung Panjang, baik dari sisi lingkungan, keselamatan kerja, maupun kesejahteraan masyarakat.
“Pertambangan harus melahirkan nilai kemanusiaan. Saya tidak mau lagi ada buruh tambang tanpa asuransi, sopir tanpa jaminan keselamatan, atau pekerja diupah rendah,” tegasnya.
Selain bantuan tunai, Pemprov Jabar bersama Pemkab Bogor juga menggandeng Bank BJB untuk menyiapkan skema kredit kendaraan tanpa uang muka (DP) bagi para sopir tambang.
“Tawaran saya sederhana,” kata Dedi. “Sekarang mereka nyupir mobil orang. Saya ingin mereka jadi pemilik, jadi tuan di tanah sendiri. Dengan kerja sama bjb, nanti bisa ada mobil tanpa DP, tinggal cicil bulan depan.”
Program tersebut diharapkan menjadi awal transformasi ekonomi warga tambang, dari tenaga harian menjadi pengusaha kecil yang mandiri. (Red).
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













