Publikbicara.com– Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak. Sedikitnya 18 warga Palestina tewas dalam serangan udara terbaru yang dilancarkan militer Israel di sejumlah wilayah, termasuk Kota Gaza dan Khan Younis, pada Selasa (28/10/2025).
Serangan ini terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan operasi militer lanjutan, menuding Hamas telah melanggar gencatan senjata yang sebelumnya ditengahi Amerika Serikat.
Sumber rumah sakit melaporkan, empat korban tewas di lingkungan Sabra, sementara lima lainnya meninggal di Khan Younis. Sekitar 50 orang dilaporkan luka-luka.
Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan rudal Israel jatuh di dekat Rumah Sakit al-Shifa, memicu kepanikan di antara pasien dan tenaga medis. “Ledakan begitu besar hingga terdengar dari jarak 20 menit perjalanan,” ungkapnya.
Meski serangan masif kembali terjadi, Wakil Presiden AS JD Vance menegaskan gencatan senjata “masih berlaku”, meski diwarnai bentrokan kecil di lapangan. Ia mengakui, Israel telah memberi tahu Washington sebelum melancarkan serangan tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan Hamas akan “membayar mahal” atas pelanggaran yang dituduhkan.
Netanyahu menambahkan, jenazah yang diserahkan Hamas bukan berasal dari 13 tawanan yang belum dikembalikan, melainkan dari seorang tawanan lama yang sebelumnya ditemukan pasukan Israel.
Serangan ini menandai babak baru ketegangan, sekaligus mengguncang rapuhnya upaya perdamaian di Gaza.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
