Publikbicara.com – Sekretaris Desa Curugbitung, Yustiawan mengungkapkan obyek vital saluran irigasi di wilayahnya cukup memprihatinkan.
Menurutnya warga setempat secara swadaya memperbaiki saluran irigasi dengan alat seadanya.
Ditemui di ruangannya, pada Senin (13/10) Yustiawan banyak menceritakan tentang saluran irigasi yang luput dari perhatian pemerintah.
Irigasi Cipicung yang mengalir air ke persawahan blok Tawin dengan luas mencapai 100 hektar terlihat warga memiliki inisiatif memperbaiki menggunakan bambu dan terpal untuk menampung air.
Tak sampai disitu, saluran Irigasi Cibeber atau warga setempat mengenalnya Saniteun itu sempat ambruk dan jadi penyebab pasokan debit air kurang maksimal ke wilayah Kampung Babakan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah V, Esda Permana Lukman hanya memberikan komentar secara singkat.
“Terimakasih infonya, sudah masuk rekap usulan kita di UPT,” singkat Esda melalui pesan singkat via WhatsApp di hari yang sama.
Diketahui, anggaran kegiatan untuk perbaikan dan rehabilitasi saluran Irigasi di Kabupaten Bogor masih terbilang minim.
Fakta tersebut diungkapkan oleh pihak UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah V Jasinga tahun 2025 ini hanya mendapat total anggaran sekitar Rp2,2 miliar untuk beberapa kegiatan reguler.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin secepatnya akan mendorong penambahan anggaran untuk bidang Sumber Daya Air (SDA) pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) di tahun 2026.
“Agenda yang akan datang kami masuk pada pembahasan RAPBD tahun 2026 ini menjadi agenda kami, terimakasih masuknya, saya akan coba,” sebut Nurodin seperti dilansir dari beritasatoe.com pada Selasa (14/10).
Ia mengatakan, pasca bencana awal tahun 2020 lalu banyak irigasi yang mengalami kerusakan dan sedimentasi khususnya wilayah Bogor Barat. (Red).
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
