Publikbicara.com — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai langkah Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5 persen menjadi 4,9 persen bukanlah sinyal negatif.
Menurutnya, kondisi tersebut justru menjadi “momentum emas” (golden opportunity) bagi para investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
“Kalau saya pribadi, ini adalah golden opportunity untuk orang berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor-sektor yang memiliki captive market,” ujar Luhut dikutip dari Antara, Senin (6/10/2025).
Ia mencontohkan, sektor energi dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi dua bidang potensial yang menawarkan pasar besar dan berkelanjutan.
Menurutnya, kebutuhan listrik dan makanan bergizi merupakan dua aspek dasar yang permintaannya terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Luhut menegaskan, momentum perlambatan ekonomi global harus disikapi dengan strategi investasi yang tepat.
“Justru di saat seperti ini, peluang untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat terbuka lebar,” katanya.
Dengan stabilitas politik dan komitmen pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan, Luhut optimistis Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













