Proses penggilingan batang sorgum untuk dijadikan silase atau pakan ternak.
Publikbicara.com – Lahan sorgum milik Amelia, perempuan asal Kampung Tarisi, Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga jadi daya tarik untuk tempat belajar tentang budidaya tanaman serealia itu.
Amelia menyampaikan, setelah hasil panen perdana, banyak orang berdatangan mulai dari masyarakat hingga para kelompok tani (Poktan) ke tempatnya.
Ia juga mengaminkan dengan banyaknya pihak yang ikut terlibat dalam budidaya sorgum, secara otomatis dapat menambah penghasilan sekaligus bentuk dukungan nyata dalam program ketahanan pangan.
“Lebih luas lagi jaringan sorgumnya, masyarakat bisa lebih tau lagi untuk cara pengelolaan dan penanaman,” kata Amelia di kegiatan sosialisasi pemanfaatan batang sorgum untuk silase atau pakan ternak, Minggu (14/9/2025).
Untuk panen perdana ini, lanjutnya, belum diketahui secara pasti persentase secara secara keseluruhan.
“Kalau untuk itu kita belum total ya, masih di gudang, masih belum disosok, dirontok juga.Taksiran sementara sih masih sedikit belum nyampe 1 ton,” jelasnya.
Menurutnya, bagi masyarakat atau kelompok tani, tak perlu khawatir ketika panen harus menjual ke siapa.
“Sudah ada penampungnya, untuk sorgum kita aman karena sudah ada yang menampung sudah ada yang mengelolanya,” kata dia.
Adapun kegiatan ini dihadiri dari Kelompok Tani Desa Argapura, Cigudeg, Desa Bagoang dan masyarakat setempat.(Red).
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
