Beranda News Gas, Debu, dan Harapan di Lintasan Bupati Cup di Pakansari: IMI Kabupaten...

Gas, Debu, dan Harapan di Lintasan Bupati Cup di Pakansari: IMI Kabupaten Bogor Siap Turun Dengan Kekuatan Penuh

Publikbicara.com – Cibinong bersiap bergetar. Akhir pekan 30–31 Agustus 2025, Sirkuit Grasstrack Pakansari akan menjadi panggung tempat mesin meraung, tanah berhamburan, dan adrenalin melesat.

Dari balik tenda sederhana berlogo Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Bogor, empat anak muda sudah menyiapkan diri. Helm mereka berkilau, sepatu bot penuh tanah, namun mata mereka memancarkan sesuatu yang lebih: tekad.

Ada Fadli Putra Ardiansyah, sang peraih emas Porda 2022. Setiap tarikan gasnya selalu menyimpan kenangan manis podium. Lalu Rival Fathur, atlet PON Jabar yang sudah terbiasa dengan tekanan balapan besar.

READ  Menginspirasi dari Aktivisme ke Politik, Dr. Usep Nukliri Tak Lepas dari Dunia Pemuda

Menyusul dua darah segar: Daffa Risky dan Ibrahim Khairullah, yang masih membawa semangat liar khas pembalap muda kelas under.

“Keikutsertaan mereka di Grasstrack Championship Bupati Cup 2025 ini bukan sekadar lomba, tapi pemanasan. Pemanasan sebelum mereka bertarung di babak kualifikasi Porprov Jabar,” ujar Dudih Mulyadi, Sekretaris IMI Kabupaten Bogor, Selasa (26/8/2025).

Baginya, ajang ini adalah ruang eksperimen. Bukan hanya untuk mengukur mesin dan fisik, tapi juga mental.

READ  Bupati Rudy Susmanto Dorong Sinergi Pembangunan Gedung Kantor dan UMKM Bogor

“Kita ingin melihat kekuatan pembalap luar Jawa Barat, sebelum BK. Sekaligus melanjutkan regenerasi pembalap muda,” sambungnya.

Sirkuit Pakansari tak hanya akan diisi raungan motor, tapi juga riuh penonton yang setia berdiri di tepi lintasan, menanti siapa yang mampu menaklukkan tikungan penuh debu.

Di sana, nama-nama baru bisa lahir, dan legenda lama bisa diuji.

READ  Viral Parodi Warga Kiarasari: “Kami Belum Merdeka” Gara-Gara Jalan Rusak

Bupati Cup tahun ini akhirnya menjadi lebih dari sekadar lomba. Ia menjelma seperti panggung cerita tentang anak-anak muda Bogor yang mencoba menulis namanya di tanah merah, dengan tinta berupa keringat, keberanian, dan mimpi.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakMenginspirasi dari Aktivisme ke Politik, Dr. Usep Nukliri Tak Lepas dari Dunia Pemuda
Artikulli tjetërPolsek Nanggung Bersama Pemdes Kalongliud Kolaborasi Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Produktif