Publikbicara.com– Komitmen bukan sekadar janji lisan, melainkan tanggung jawab moral yang melekat pada diri seseorang.
Dalam kehidupan pribadi maupun profesional, menjaga komitmen yang telah diucapkan menjadi tolok ukur integritas, kedewasaan, dan kredibilitas seseorang.
Janji yang diucapkan, baik dalam bentuk kesepakatan sederhana maupun perjanjian resmi, mencerminkan kesiapan untuk memikul tanggung jawab.
Ketika komitmen dilanggar, dampaknya tidak hanya merusak hubungan antarpersonal, tetapi juga mengikis kepercayaan yang telah dibangun.
Para pakar etika menyebut, konsistensi antara ucapan dan tindakan adalah fondasi reputasi yang kokoh.
Orang yang memegang teguh komitmennya akan lebih dipercaya, dihargai, dan diandalkan dalam berbagai situasi.
Menjaga komitmen juga merupakan ajaran luhur dalam berbagai nilai budaya dan agama. Islam, misalnya, memerintahkan umatnya untuk menepati janji, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ma’idah ayat 1: “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…”
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, memegang teguh komitmen adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Karena, pada akhirnya, kepercayaan yang hilang akibat ingkar janji sering kali sulit untuk dikembalikan.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













