Beranda Nasional Simak Karier Militer Sjafrie Sjamsoeddin Setelah Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan Bintang Empat

Simak Karier Militer Sjafrie Sjamsoeddin Setelah Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan Bintang Empat

Dok. Foto: Biro Infohan Setjen Kemhan.

Publikbicara.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin dianugerahi pangkat Jenderal Kehormatan bintang empat oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Penganugerahan ini dilaksanakan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang digelar di Lapangan Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung, pada Minggu (10/8/2025).

Penganugerahan pangkat kehormatan ini merupakan wujud penghargaan dan apresiasi negara atas dedikasi, pengabdian, serta jasa-jasa luar biasa yang telah ditunjukkan oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam bidang pertahanan dan kemiliteran.

Karier militer Sjafrie Sjamsoeddin dikenal cemerlang dan penuh dengan penugasan penting. Lulusan Akademi Militer tahun 1974 ini dikenal sebagai perwira berdisiplin tinggi dan berintegritas. Berbagai operasi militer krusial pernah diikuti, di antaranya Operasi Flamboyan di Timor Timur (1976, 1984, 1990), Operasi Nanggala XXI di Aceh (1977), dan Operasi Tim Maleo di Irian Jaya (1987), serta pernah dipercaya memimpin Grup Paspampres yang mengawal Presiden Soeharto.

Dengan anugerah ini, Sjafrie Sjamsoeddin yang sebelumnya berpangkat Letnan Jenderal TNI (Purn.), resmi menyandang pangkat kehormatan Jenderal TNI (Hor) Purn. Penghargaan ini melengkapi daftar panjang tanda jasa dan kehormatan yang telah diterima, baik dari dalam maupun luar negeri.

Upacara ini turut dihadiri oleh para pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), serta para perwira tinggi TNI lainnya. (Red).

READ  Prabowo Hadiri Raker Terakhir Bahas RUU Kerja Sama Pertahanan di Senayan

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPekerja Alat Berat Tewas Tertimbun Longsor di TPAS Galuga
Artikulli tjetërWamenkeu Thomas: Baca Risiko Global dengan Kacamata Stabilitas Nasional