Publikbicara.com – Ketegangan geopolitik meningkat setelah Rusia resmi mencabut moratorium sepihak terkait penempatan rudal jarak pendek dan menengah.
Keputusan ini diumumkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin, 4 Agustus 2025, sebagai respons terhadap rencana Amerika Serikat dan NATO menempatkan rudal di Eropa dan Asia-Pasifik.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyalahkan negara-negara anggota NATO atas pencabutan moratorium, menuding aliansi Barat menciptakan situasi yang memaksa Moskow mengambil langkah defensif.
Langkah ini menandai berakhirnya komitmen Rusia pada semangat Perjanjian INF 1987 yang sebelumnya melarang rudal darat berjangkauan 500–5.500 km.
Perjanjian tersebut praktis tak lagi berlaku sejak AS menarik diri pada 2019, dengan tudingan pelanggaran oleh Rusia.
Pencabutan moratorium ini memicu kekhawatiran akan dimulainya perlombaan senjata baru dan meningkatnya risiko konflik bersenjata global di tengah memburuknya situasi keamanan internasional.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow
