Publikbicara.com– Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memasuki sektor industri farmasi dengan rencana memproduksi obat-obatan secara massal untuk masyarakat luas.
Langkah strategis ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (22/7/2025).
Melalui kerja sama ini, TNI akan mengoptimalkan laboratorium milik tiga matra Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang sebelumnya hanya memproduksi obat bagi kebutuhan prajurit.
Ke depan, fasilitas tersebut akan difungsikan untuk memproduksi obat-obatan yang bisa diakses publik.
“Kami sedang memikirkan cara untuk menurunkan harga lebih rendah lagi sehingga kami bisa menyediakan obat-obatan gratis,” ujar Sjafrie, dikutip dari Reuters, Rabu (23/7/2025).
Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting di tengah naiknya harga obat dan terbatasnya akses layanan farmasi di sejumlah daerah.
TNI tidak hanya memperluas fungsinya di bidang pertahanan, tapi juga ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan dan pelayanan publik.
Dengan dukungan penuh dari BPOM, pengawasan mutu dan keamanan produk akan tetap menjadi prioritas utama.
Kerja sama ini membuka harapan baru bagi terciptanya sistem distribusi obat yang lebih terjangkau dan merata, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













