Publikbicara.com– Di tengah gemuruh perayaan Hari Lahir ke-52 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), DPD KNPI Kabupaten Bogor memilih jalur sunyi namun bermakna yakni, menyapa rumah-rumah ibadah dan menziarahi makam para tokoh yang telah berjasa.
Bukan gegap gempita panggung musik atau seremoni penuh simbol, melainkan aksi nyata yang menyejukkan: bakti sosial lintas agama.
Selama tiga hari (22–24 Juli 2025), para pengurus KNPI melakukan safari kemanusiaan ke empat tempat ibadah lintas iman di tiga kecamatan, yakni Cibinong, Gunungputri, dan Citeureup.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Wahyudi Chaniago menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif dari para pengurus untuk memaknai hari lahir KNPI dengan pendekatan yang lebih menyentuh nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, dan spiritualitas.
0

“Kami ingin mengembalikan semangat kepemudaan ke akar yang lebih humanis: peduli, inklusif, dan berjiwa lintas batas,” ujar Wahyudi saat ditemui di Vihara Amurwa Bhumi Cibinong, Selasa (22/7/2025).
Tempat-tempat ibadah yang disambangi antara lainnya ialah, Vihara Amurwa Bhumi (Hok Tek Bio) Cibinong, Pura Raditya Dharma Cibinong, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Balekambang Gunungputri, dan Masjid Jami At-Taqwa Kanisatex Citeureup.
Di setiap titik, para pengurus tak sekadar datang membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan, bersilaturahmi, dan menegaskan pesan bahwa pemuda adalah jembatan harmoni.

Langkah KNPI Bogor ini pun menuai apresiasi dari berbagai tokoh lintas agama. Agie Widodo, pengelola Vihara Amurwa Bhumi, bahkan tak ragu menyebut kegiatan ini sebagai langkah berani dan baru di bawah kepemimpinan Wahyudi Chaniago.
“Saya angkat topi untuk KNPI Kabupaten Bogor. Ini baru pertama kalinya kami dikunjungi dalam rangka Harlah KNPI. Semoga kegiatan seperti ini menjadi tradisi baru, di mana perbedaan bukan halangan untuk bersatu,” ucap Koh Agie.
Semangat keberagaman ini menjadi narasi penting di tengah situasi sosial yang kerap digoyang isu intoleransi. KNPI hadir dengan wajah inklusif, membuka ruang dialog tanpa batas identitas.
Tak hanya menyapa yang hidup, KNPI juga menghormati yang telah tiada. Rangkaian kegiatan ditutup dengan ziarah ke makam dua tokoh penting KNPI Kabupaten Bogor, Ellif Djehan, Ketua pertama DPD KNPI Bogor, dan Iyus Djuher, tokoh pemuda sekaligus penggagas berdirinya Gedung Pemuda Bogor.

Farid Ma’ruf, menantu dari almarhum Iyus Djuher, menyampaikan rasa haru dan bangga atas perhatian KNPI kepada para senior.
“Ini bukan sekadar kunjungan, ini bukti cinta dan penghormatan yang tulus. Semoga hubungan antara senior dan junior tetap hangat seperti ini,” ujar Farid yang juga pernah menjabat Ketua KNPI periode 2009–2012.
Apa yang dilakukan KNPI Kabupaten Bogor adalah refleksi jati diri pemuda Indonesia: mengayomi, menghormati, dan menggerakkan.
Ketika banyak organisasi pemuda terjebak dalam seremonial atau konflik internal, KNPI Bogor memilih jalan damai dan substansial.

Bukan hanya tentang usia yang ke-52, tetapi tentang makna yang diperjuangkan: menjadikan pemuda bukan sekadar pengisi ruang, tetapi penopang nilai.
Dalam langkah-langkah mereka, terlihat bahwa perubahan sosial tidak selalu datang dari demo besar atau retorika panas.
Kadang, ia datang dalam bentuk sapaan hangat di halaman rumah ibadah, atau doa sunyi di makam para tokoh yang dilupakan. Dan di situlah, pemuda sejati ditemukan.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













