Beranda News Negara Arab Diambang Perang: Serangan Roket Hantam Bandara Kirkuk, Satu Terluka

Negara Arab Diambang Perang: Serangan Roket Hantam Bandara Kirkuk, Satu Terluka

Publikbicara.com — Tiga proyektil jenis Katyusha menghantam Bandara Internasional Kirkuk pada Senin malam (30/6/2025), memicu kebakaran dan mencederai satu orang.

Serangan yang terjadi sekitar pukul 23.30 waktu setempat ini kembali menghidupkan kekhawatiran akan stabilitas keamanan di wilayah Irak utara yang kaya akan cadangan minyak.

Menurut laporan Anadolu Agency, dua dari tiga roket jatuh di zona militer bandara, sementara satu lainnya mendarat di area sipil.

READ  "Bring Her Back" 2025: Ketegangan Horor Supranatural tentang Obsesi dan Rahasia Kematian

Meski tidak menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur bandara seperti landasan pacu, insiden ini sempat memicu kebakaran semak belukar di dekat gerbang zona militer.

Beruntung, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api sebelum meluas.

“Semua komponen bandara tetap beroperasi penuh,” jelas pihak administrasi Bandara Kirkuk dalam pernyataan resminya.

Pasukan dari Komando Operasi Kirkuk langsung turun tangan dengan memperketat pengamanan di sekitar bandara, memastikan tak ada ancaman susulan yang dapat mengganggu jadwal penerbangan sipil maupun militer.

READ  PWI Riau Kembali Gelar Seleksi Anggota Baru: Ujian Digelar 26 Juli di Pekanbaru

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Investigasi masih berlangsung untuk mengungkap pelaku di balik serangan itu.

Sumber keamanan Irak mengonfirmasi bahwa proyektil yang digunakan adalah rudal Katyusha roket berkaliber rendah yang dikenal mudah diproduksi dan sering digunakan oleh kelompok bersenjata non-negara.

Rudal jenis ini kerap kali dikaitkan dengan milisi-milisi yang beroperasi di bawah radar negara, termasuk kelompok-kelompok yang memiliki afiliasi dengan kekuatan asing seperti Iran.

READ  PWI Riau Kembali Gelar Seleksi Anggota Baru: Ujian Digelar 26 Juli di Pekanbaru

Serangan ini terjadi di tengah situasi keamanan Kirkuk yang masih rapuh. Wilayah ini telah lama menjadi titik panas konflik antara pemerintah pusat Irak dan Pemerintah Regional Kurdistan (KRG).

Selain menjadi rebutan politik, Kirkuk juga strategis secara ekonomi karena kekayaan sumber daya minyaknya.

Pasca invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003, Kirkuk kerap menjadi sasaran kelompok teroris. Pada 2014, ISIS sempat menguasai sebagian besar wilayah Kirkuk termasuk distrik Hawija.

Setelah direbut kembali oleh gabungan pasukan Irak dan Peshmerga, wilayah ini dikuasai penuh oleh pemerintah pusat Irak sejak 2017 pasca referendum kemerdekaan Kurdistan.

READ  Bobby Nasution Buka Suara soal Temuan Senjata Api di Rumah Kadis PUPR Sumut

Namun, bayang-bayang konflik belum sirna. Keberadaan milisi bersenjata seperti Hashd al-Shaabi yang didukung Iran, pasukan keamanan resmi Irak, dan sisa-sisa sel ISIS menciptakan medan konflik yang rawan meledak kapan saja.

Kurangnya koordinasi di antara kekuatan-kekuatan ini membuat wilayah seperti Kirkuk rentan terhadap serangan sporadis baik melalui roket, bom pinggir jalan, maupun drone bersenjata.

Serangan ke Bandara Kirkuk bukanlah yang pertama, dan besar kemungkinan bukan yang terakhir.

READ  Pedoman Siber Media

Aksi semacam ini memperlihatkan betapa rapuhnya garis keamanan di Irak utara. Kirkuk, dengan posisi strategis dan sumber daya yang melimpah, kian tampak sebagai medan perebutan kepentingan militer, ekonomi, dan geopolitik.

Jika situasi ini terus berlanjut tanpa solusi yang komprehensif, maka kekhawatiran masyarakat baik lokal maupun internasional terhadap ancaman eskalasi konflik di wilayah ini akan semakin beralasan.

Dunia menanti langkah konkret dari pemerintah Irak dan sekutunya untuk memastikan Kirkuk tidak kembali menjadi panggung perang yang tak berkesudahan.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprak“Bring Her Back” 2025: Ketegangan Horor Supranatural tentang Obsesi dan Rahasia Kematian
Artikulli tjetërAjat Rochmat Jatnika Resmi Pimpin KORPRI Kabupaten Bogor 2024–2029: Siap Wujudkan ASN Profesional dan Berintegritas