Beranda News Camat Nanggung Apresiasi Tradisi Adat di Bantarkaret dan Malasari

Camat Nanggung Apresiasi Tradisi Adat di Bantarkaret dan Malasari

Publikbicara.com — Dua desa di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, yakni Desa Bantarkaret dan Malasari, mendapat sorotan positif dari Camat Nanggung, Ae Saepuloh, karena komitmennya menjaga dan melestarikan adat-istiadat leluhur.

Kedua desa ini dikenal aktif dalam menjalankan tradisi budaya seperti Seren Taun dan Ngalokat Cai, yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat adat setempat.

“Memang masih ada yang memegang adat-istiadat budaya. Kalau di Malasari ada Seren Taun, sedangkan di Bantarkaret, khususnya di Jatake Nutug, ada Ngalokat Cai. Itulah budaya kebiasaan masyarakat yang menurut saya sangat positif dan patut diapresiasi,” ujar Ae, Jumat (4/7/2025).

READ  Ilmu Padi dan Efek Dunning-Kruger: Ketika Dunia Maya Dikuasai oleh yang Tak Punya Ilmu

Ia juga menyoroti keberadaan Masyarakat Kasepuhan Jatake Nutug di Desa Bantarkaret yang hingga kini belum mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah daerah.

Ae menyatakan komitmennya untuk mendorong pengakuan terhadap komunitas adat tersebut.

“Kita akan dorong agar Masyarakat Adat Kasepuhan Jatake Nutug mendapat pengakuan. Nilai-nilai budaya yang mereka pegang sangat positif dan itu harus dipertahankan,” tambahnya.

Sebelumnya, pada 26-27 Juni 2025, masyarakat Kasepuhan di Desa Malasari sukses menggelar acara Seren Taun, tradisi tahunan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi.

READ  Autopsi Ulang Jenazah Juliana Marins di Rio de Janeiro Ungkap Kejanggalan Kematian di Gunung Rinjani

Acara ini sarat makna spiritual dan kebersamaan, serta menjadi magnet budaya yang mempererat hubungan antargenerasi.

Sementara itu, Masyarakat Kasepuhan Jatake Nutug juga tengah bersiap menggelar Seren Taun mereka sendiri pada 16 Juli 2025.

Acara ini diharapkan menjadi momentum tidak hanya untuk melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas budaya di tengah arus modernisasi.

Dengan konsistensi menjaga budaya warisan leluhur, Desa Bantarkaret dan Malasari menjadi contoh nyata bahwa kearifan lokal masih hidup dan bernapas di tengah masyarakat.

READ  Pedoman Siber Media

Pemerintah setempat pun diharapkan semakin aktif dalam mendukung pelestarian dan pengakuan terhadap komunitas adat seperti ini.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakIlmu Padi dan Efek Dunning-Kruger: Ketika Dunia Maya Dikuasai oleh yang Tak Punya Ilmu
Artikulli tjetër“Bring Her Back” 2025: Ketegangan Horor Supranatural tentang Obsesi dan Rahasia Kematian