Publikbicara.com — Harapan para petani di Kecamatan Leuwisadeng dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, akhirnya mendapat angin segar.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) akan memulai perbaikan Bendungan Cimaya yang sudah dua tahun rusak parah.
Perbaikan bendungan yang berada di Kampung Cimaya, RT 03 RW 02, Desa Leuwisadeng ini dijadwalkan akan dimulai pada Juli hingga Agustus 2025.
Sementara, Anggaran yang disiapkan untuk rehabilitasi bendungan tersebut mencapai Rp400 juta.
“Target kita, pengerjaan dimulai pertengahan tahun ini. Bendungan Cimaya akan segera diperbaiki untuk menghindari kekeringan lebih lanjut di lahan pertanian,” ujar Turmuzi, perwakilan dari UPT Infrastruktur Irigasi Wilayah IV Leuwiliang, Kamis (3/7/2025).
Kerusakan Bendungan Cimaya telah menjadi keluhan bertahun-tahun bagi warga petani.
Akibat kerusakan ini, irigasi ke ratusan hektare sawah di wilayah Leuwisadeng dan Leuwiliang terganggu, menyebabkan lahan pertanian kerap mengering, terutama saat musim kemarau.
“Sudah lebih dari dua tahun saluran air tersendat. Perbaikan sebelumnya hanya bersifat darurat dan tidak bertahan lama karena hempasan arus Kali Cikaniki,” kata Rohim Hidayatullah, warga sekitar yang turut memantau kondisi bendungan.
Selama ini, para petani setempat terpaksa bergotong royong memperbaiki saluran irigasi secara swadaya.
Bahkan beberapa waktu lalu, puluhan petani terlihat bahu-membahu memperkuat saluran yang jebol agar aliran air bisa kembali mengalir ke sawah mereka.
Dedi S (58), petani dari Leuwisadeng, menjelaskan bahwa bendungan Cimaya awalnya dibangun pada 2018 dan menjadi penopang utama irigasi untuk lahan pertanian di Blok Bantarjaya, Citeras Leuwisadeng, hingga ke Cibeber 1, Kecamatan Leuwiliang.
Sementara, total luas lahan yang bergantung pada bendungan ini mencapai ratusan hektare.
“Kalau aliran dari Cimaya lancar, petani di dua kecamatan ini tidak perlu khawatir akan gagal panen,” tutur Arip Ekon, tokoh tani setempat.
Dengan dimulainya proyek rehabilitasi ini, warga berharap perbaikan dilakukan secara permanen dan tahan lama agar kebutuhan air pertanian tidak lagi menjadi persoalan tahunan.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













