Publikbicara.com– Pemerintah terus menggencarkan penyaluran berbagai program bantuan sosial demi meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama di tengah tekanan harga kebutuhan pokok dan ketidakpastian ekonomi global.
Salah satu program yang paling dinanti, Bantuan Subsidi Upah (BSU), telah berhasil dicairkan kepada lebih dari 2,45 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Masing-masing penerima mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp600 ribu, yang diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian dan mendongkrak daya beli masyarakat pekerja.
Tak hanya itu, bantuan untuk keluarga prasejahtera juga terus disalurkan melalui dua skema utama, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako.
Tercatat, lebih dari 8 juta keluarga telah menerima bantuan PKH yang difokuskan pada ibu hamil, balita, pelajar, dan penyandang disabilitas.
Program ini dirancang untuk memastikan peningkatan kualitas hidup dan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, 14,8 juta keluarga lainnya menerima bantuan sembako berupa kebutuhan pangan pokok dengan nilai yang disesuaikan tiap bulannya.
Bantuan ini menjadi penopang utama bagi jutaan keluarga dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok di pasaran.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi, serta mendorong pemulihan pascapandemi.
Pemerintah juga memastikan bahwa proses penyaluran dilakukan secara transparan dan tepat sasaran, melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga terkait.
“Program ini tidak hanya membantu masyarakat bertahan, tapi juga memberi harapan dan kesempatan untuk bangkit,” ujar salah satu pejabat dari Kementerian Sosial.
Dengan total lebih dari 22 juta keluarga dan pekerja yang telah merasakan manfaatnya, pemerintah berharap berbagai skema bantuan ini dapat memperkuat daya tahan sosial masyarakat Indonesia di tengah dinamika ekonomi yang terus bergerak.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













