Beranda News Gencatan Senjata Israel-Iran Diumumkan, Trump dan Netanyahu Klaim Kemenangan, Pezeshkian Siap Berunding

Gencatan Senjata Israel-Iran Diumumkan, Trump dan Netanyahu Klaim Kemenangan, Pezeshkian Siap Berunding

Publikbicara.com — Setelah hampir dua pekan konflik mematikan antara Israel dan Iran yang mengguncang kawasan Timur Tengah, gencatan senjata akhirnya resmi diumumkan pada Selasa (24/6) waktu setempat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi pihak pertama yang menyampaikan kabar tersebut kepada dunia, mengungkapkan bahwa kesepakatan damai tercapai setelah upaya diplomatik intensif antara ketiga negara.

Netanyahu Deklarasikan Kemenangan, Iran “Diblokir” dari Senjata Nuklir

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak menunggu lama untuk menyatakan keberhasilan negaranya.

READ  Viral Isu Penghapusan BPJS PBI, Pemerintah Klarifikasi: Bukan Dihapus, Tapi Dimutakhirkan

Dalam pidatonya usai pengumuman gencatan senjata, Netanyahu menegaskan bahwa Israel telah meraih kemenangan historis atas Iran.

Ia menyebut rentetan serangan udara dan rudal selama 12 hari terakhir sebagai pukulan telak yang menggagalkan proyek nuklir Iran.

“Iran tidak akan memiliki senjata nuklir,” tegas Netanyahu, seraya memperingatkan bahwa Israel akan kembali menyerang jika Iran mencoba membangun ulang fasilitasnya.

READ  Chelsea Libas Esperance 3-0! Liam Delap Menggila, The Blues Lolos ke Fase Gugur

Netanyahu mengklaim bahwa militer Israel berhasil melumpuhkan dua pilar kekuatan Iran sekaligus—program rudal balistik dan proyek nuklirnya.

“Kami telah menggagalkan proyek nuklir Iran. Dan jika mereka mencoba membangunnya kembali, kami akan bertindak dengan tekad yang sama,” ujarnya.

Iran: Siap Berunding, Tapi Tegas Mempertahankan Hak Atom Damai

Sementara dari Teheran, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengambil nada yang lebih diplomatis.

READ  Dari Kampung ke Kampus Dunia: Anak Bangsa Raih Beasiswa Garuda, Tembus Universitas Top di Toronto dan Sydney

Dalam pernyataannya kepada media resmi IRNA, Pezeshkian menyatakan kesiapan Iran untuk kembali ke meja perundingan terkait program nuklirnya.

Namun ia menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah pada tekanan internasional untuk menghentikan penggunaan energi atom untuk tujuan damai.

“Iran tidak pernah berusaha untuk memperoleh senjata nuklir dan tidak mengupayakannya,” ujar Pezeshkian. Ia juga menyampaikan pesan kepada para pemimpin negara Teluk agar menjembatani pemahaman terhadap posisi Iran dalam relasi mereka dengan AS.

READ  Film Sobat Ambyar: Ketika Cinta, Luka, dan Lagu Didi Kempot Menyatu

Peran AS: Serangan “Bunker Buster” dan Seruan De-eskalasi

Peran Amerika Serikat dalam konflik ini tidak bisa dikesampingkan. Pada Minggu (22/6), AS melakukan serangan strategis dengan menjatuhkan bom penghancur bunker ke fasilitas nuklir bawah tanah Iran senjata yang tidak dimiliki Israel.

Serangan ini memicu balasan dari Iran berupa rudal ke arah pangkalan militer AS di Qatar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, situasi sempat memanas.

Presiden Trump kemudian mengambil inisiatif dengan mendorong de-eskalasi. Dalam hitungan jam, ia mengumumkan kerangka gencatan senjata yang akhirnya disepakati oleh kedua pihak.

READ  Film Sobat Ambyar: Ketika Cinta, Luka, dan Lagu Didi Kempot Menyatu

Pernyataan Militer dan Garda Revolusi

Militer Israel menyebut keberhasilan ini sebagai capaian strategis. Kepala staf militer, Letnan Jenderal Eyal Zamir, mengatakan bahwa “ancaman eksistensial ganda” dari Iran berhasil ditangani.

“Kami telah menghambat proyek nuklir Iran selama bertahun-tahun, dan sekarang kami lakukan hal yang sama terhadap program rudalnya.”

Sementara itu, Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa serangan balasan mereka terhadap Israel merupakan “pelajaran historis dan tak terlupakan bagi musuh Zionis”.

READ  Film Sobat Ambyar: Ketika Cinta, Luka, dan Lagu Didi Kempot Menyatu

Mereka menyebut Israel pada akhirnya terpaksa menerima gencatan senjata akibat kekuatan dan daya tahan militer Iran.

Arah Konflik Selanjutnya: Diplomasi atau Ketegangan Baru?

Gencatan senjata ini menandai berakhirnya salah satu eskalasi paling intens antara Israel dan Iran dalam sejarah modern.

Meski perang terbuka terhenti, pertanyaan besar masih menggantung: akankah gencatan ini membawa perdamaian jangka panjang, atau sekadar jeda sebelum konflik kembali meletus?

READ  Film Sobat Ambyar: Ketika Cinta, Luka, dan Lagu Didi Kempot Menyatu

Dengan keterlibatan Amerika Serikat sebagai mediator dan janji Iran untuk membuka pintu diplomasi, dunia kini menanti babak selanjutnya dari perseteruan dua kekuatan besar di kawasan ini.***

 

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakViral Isu Penghapusan BPJS PBI, Pemerintah Klarifikasi: Bukan Dihapus, Tapi Dimutakhirkan
Artikulli tjetërSekolah Rakyat Jepara Dibuka untuk Anak Punk, Bupati Witiarso: Pendidikan Semi Militer Bentuk Karakter Positif