Beranda News Gencatan Senjata Israel-Iran Dimulai Usai 12 Hari Perang: Netanyahu dan Trump Umumkan...

Gencatan Senjata Israel-Iran Dimulai Usai 12 Hari Perang: Netanyahu dan Trump Umumkan Akhir Pertempuran

Publikbicara.com– Dunia akhirnya menyaksikan jeda dalam salah satu konflik paling mematikan antara Israel dan Iran setelah 12 hari perang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan gencatan senjata komprehensif yang mulai berlaku secara bertahap sejak Selasa, 24 Juni 2025.

“Setelah upaya diplomatik dan keamanan yang intensif, perjanjian gencatan senjata yang komprehensif dengan Iran telah diumumkan,” kata Netanyahu dalam pernyataan resminya.

READ  Pesta Gay Terbongkar di Puncak, Deteksi Dini Rumah Merah Putih Ungkap 75 Pria Diamankan

Ia menambahkan, meskipun gencatan senjata diterapkan, Israel tetap akan menjaga kebebasan bertindak demi keamanannya setiap saat.

Netanyahu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada militer Israel (IDF), para komandan, pasukan keamanan, serta rakyat Israel atas kekuatan dan persatuan yang mereka tunjukkan selama masa-masa genting ini.

Namun, situasi belum sepenuhnya tenang. Hanya beberapa saat setelah pengumuman gencatan senjata, militer Israel melaporkan bahwa Iran masih meluncurkan enam gelombang rudal ke wilayah Israel.

READ  Bupati Bogor Rudi Susmanto Festival Seni Budaya Islam Warnai Hari Jadi Bogor ke-543

Serangan tersebut menghantam wilayah Beersheba dan menyebabkan tujuh orang tewas.

Laporan dari koresponden Al Arabiya/Al Hadath menyebutkan bahwa beberapa bangunan juga mengalami kerusakan parah akibat serangan tersebut.

Di sisi lain, sekutu dekat Netanyahu, Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump, turut membenarkan perjanjian damai tersebut. Melalui akun Truth Social-nya, Trump menyampaikan:

READ  8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita Usai Serangan Rudal Iran, Listrik Pulih dalam Tiga Jam

“GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU. JANGAN MELANGGARNYA!”
Pernyataan itu diunggah pada pukul 01.08 Waktu Bagian Timur (Selasa dini hari waktu setempat), beberapa jam sebelum gencatan senjata diberlakukan penuh pada pukul 4.00 pagi.

Trump juga menyebut konflik ini sebagai “perang 12 hari” dan memuji Israel dan Iran atas keberanian dan kecerdasan mereka yang akhirnya mampu menghentikan gelombang kekerasan.

Meski demikian, pihak Iran belum secara resmi menanggapi pengumuman dari Netanyahu maupun Trump. Televisi pemerintah Iran hanya menyebutkan bahwa gencatan senjata telah dimulai.

READ  Pesta Gay Terbongkar di Puncak, Deteksi Dini Rumah Merah Putih Ungkap 75 Pria Diamankan

Perang dimulai pada Jumat, 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan serangan ke wilayah Iran dengan dalih menghentikan program nuklir negara tersebut. Netanyahu secara terbuka menyatakan bahwa tujuan operasi militer adalah “melenyapkan ancaman nuklir Iran”.

Iran merespons cepat. Kurang dari 24 jam kemudian, rudal-rudal menghujani Tel Aviv, Haifa, hingga Yerusalem. Eskalasi meningkat saat Israel meminta dukungan langsung dari Amerika Serikat.

AS, yang diketahui memiliki bom penembus bunker GBU-57 yang mampu menghancurkan fasilitas bawah tanah hingga kedalaman 60 meter, mengerahkan pesawat pembom B-2 Spirit.

READ  Ketika Emas Jatuh dan Dunia Memanas: Cerita di Balik Angka-angka di Toko Logam Mulia Menurun

Pada Minggu (22/6/2025), AS melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama IranIsfahan, Natanz, dan Fordow dengan menjatuhkan 14 bom GBU-57.

Tak tinggal diam, Iran membalas sehari kemudian dengan menargetkan pangkalan militer AS di Al-Udeid, Qatar. Rudal-rudal Iran dilaporkan mendarat di sekitar fasilitas tersebut, menimbulkan ketegangan regional yang lebih luas.

Melalui tekanan diplomatik dan mediasi intensif yang dilaporkan melibatkan sejumlah negara sekutu dan organisasi internasional, negosiasi gencatan senjata akhirnya membuahkan hasil.

READ  Ketika Emas Jatuh dan Dunia Memanas: Cerita di Balik Angka-angka di Toko Logam Mulia Menurun

Meski masih terdapat gesekan, perjanjian ini menjadi titik balik penting dalam hubungan kedua negara yang telah lama berada di ujung konflik.

Namun, gencatan senjata ini ibarat bara dalam sekam. Ketegangan masih terasa dan dunia kini menanti langkah konkret dari kedua belah pihak, apakah ini akan menjadi awal perdamaian jangka panjang atau sekadar jeda dalam konflik yang belum tuntas.

Untuk saat ini, dunia menahan napas—mendengarkan suara rudal yang perlahan digantikan oleh suara diplomasi.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakPesta Gay Terbongkar di Puncak, Deteksi Dini Rumah Merah Putih Ungkap 75 Pria Diamankan
Artikulli tjetërRaperda Tambang Jawa Barat Digodok, Pengusaha Tambang dan Transporter di Bogor Segera Dipanggil DPRD