Publikbicara.com – Bogor, 14 Juni 2025, Langit sore di atas Lapangan Tegar Beriman, Stadion Pakansari, hari ini dipenuhi semangat, warna, dan irama yang menggema “Satu Hari, Seribu Cerita Budaya!” menjadi saksi kemegahan Teater Reksimah, sebuah pertunjukan seni dan budaya yang berhasil menyulap satu hari menjadi perjalanan lintas zaman dan tradisi.
Ribuan pasang mata terpukau menyaksikan panggung raksasa yang disulap menjadi ruang pertemuan budaya.
Dari parade budaya yang mengarak kekayaan busana dan simbol tradisional nusantara, hingga pertunjukan tari-tarian daerah yang membawa penonton hanyut dalam narasi gerak semuanya menyatu dalam atmosfer yang penuh energi dan makna.
Puncak acara yang paling ditunggu, yaitu teater kolosal Reksimah, berhasil menggugah emosi penonton.

Teater ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi sebuah panggilan untuk kembali merenungi akar budaya dan identitas bangsa dalam balutan estetika modern.
Lakon yang diangkat menelusuri kisah perjalanan perempuan pejuang budaya yang setia menjaga nilai-nilai lokal di tengah derasnya arus zaman.
Sorak dan tepuk tangan tak henti mengalir sepanjang malam ketika musik etnik dan alat musik tradisional berpadu dengan sentuhan kontemporer.

Perpaduan itu menjadi simbol kuat bahwa budaya tak harus tinggal dalam bingkai masa lalu, melainkan bisa berdialog dengan masa kini bahkan masa depan.
Acara ini bukan hanya pesta seni, tetapi juga perayaan jati diri, ruang ekspresi generasi muda, dan ajang silaturahmi lintas komunitas budaya.
Ratusan seniman dari berbagai daerah turut ambil bagian, mulai dari pelajar, komunitas kreatif lokal, hingga maestro seni pertunjukan.
Dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya, “Satu Hari, Seribu Cerita Budaya” berhasil menyalakan obor optimisme bahwa seni dan budaya akan terus hidup—mengakar dan menjulang di tanah air tercinta.
Sampai jumpa di Reksimah tahun depan, di mana satu hari kembali mampu menyimpan seribu kisah untuk dikenang dan diceritakan!***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













