Beranda News Misteri Jatuhnya Air India AI171: Hidung Naik, Badan Turun, 241 Tewas

Misteri Jatuhnya Air India AI171: Hidung Naik, Badan Turun, 241 Tewas

Publikbicara.com– Dunia penerbangan kembali berduka. Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh dan meledak beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Kamis, 12 Juni 2025.

Kecelakaan tragis yang menewaskan 241 dari 242 orang di dalamnya ini masih menyisakan banyak tanda tanya, terutama soal penyebab musibah mengerikan tersebut.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu dijadwalkan terbang menuju Bandara Internasional Gatwick, London, membawa 230 penumpang dan 12 awak.

READ  Ahok Diperiksa Bareskrim Terkait APBD 2015: Klarifikasi Soal E-Budgeting dan Penggunaan Pergub

Namun hanya 10 detik setelah lepas landas pukul 13.38 waktu setempat, pesawat kehilangan kemampuan untuk naik lebih tinggi meskipun posisi hidung masih mengarah ke atas.

Detik-Detik Menegangkan Terekam Video

Sebuah video amatir yang kini viral di media sosial merekam momen menegangkan ketika AI171 terjun bebas.

Dalam video tersebut, terlihat pesawat seolah mencoba naik, namun justru kehilangan daya angkat dan jatuh dengan cepat ke kawasan pemukiman.

READ  Indonesia Siap Hentikan Impor Jagung di 2026: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Pangan

Benturan keras terjadi saat badan pesawat menghantam bangunan B.J. Medical College.

Ledakan besar pun terjadi sesaat setelah tabrakan, memicu kobaran api hebat dan asap hitam pekat membumbung ke langit Ahmedabad.

Dugaan Awal: Gangguan Mesin atau Kesalahan Teknis?

Meski penyebab pasti belum dikonfirmasi, sejumlah ahli penerbangan mulai mengungkap analisis awal mereka.

READ  Indonesia Siap Hentikan Impor Jagung di 2026: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Pangan

Ehsan Khalid, mantan pilot komersial, mengemukakan bahwa video visual menunjukkan indikasi kehilangan daya mesin secara drastis, tetapi ia meragukan bahwa insiden itu disebabkan bird strike.

“Jarang sekali kedua mesin kehilangan daya secara bersamaan dalam waktu sesingkat itu, kecuali ada kegagalan sistemik,” kata Ehsan kepada India Times.

Ia juga menyoroti roda pendarat yang masih turun saat pesawat sudah seharusnya dalam fase pendakian awal.

READ  Indomobil Prima Niaga Buka Lowongan Daily Worker di Jakarta, Khusus Lulusan SMA/SMK

Kecurigaan yang sama diungkapkan Michael Daniel, Direktur Aviation Insight. Ia menyebut posisi roda pendarat yang belum dinaikkan bisa mengindikasikan adanya situasi darurat saat atau bahkan sebelum lepas landas.

“Biasanya roda pendarat langsung dinaikkan pasca rotasi untuk mengoptimalkan kecepatan udara. Jika tetap dibiarkan turun, bisa jadi pilot memang sedang menghadapi keadaan darurat serius,” ujarnya kepada The Straits Times.

Air India sejauh ini baru mengonfirmasi jumlah korban dalam akun resminya di platform X (@airindia), menyebutkan 241 orang tewas dan hanya satu penumpang yang selamat.

READ  Indonesia Siap Hentikan Impor Jagung di 2026: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Pangan

Hingga kini, tim investigasi penerbangan sipil India bersama otoritas penerbangan internasional tengah mencari kotak hitam (black box) yang diyakini akan mengungkap data penerbangan serta percakapan pilot di kokpit—kunci untuk mengungkap misteri tragis AI171.

Kecelakaan ini menjadi salah satu tragedi penerbangan paling mematikan dalam sejarah Air India, dan memicu kembali diskusi global soal keamanan Boeing 787 Dreamliner serta protokol darurat saat lepas landas.***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakAhok Diperiksa Bareskrim Terkait APBD 2015: Klarifikasi Soal E-Budgeting dan Penggunaan Pergub
Artikulli tjetërDivestasi SCG Chemicals dari TPIA Diprediksi Minim Dampak ke Pasar