Publikbicara.com– Kabar simpang siur soal kunjungan Presiden Prancis ke Candi Borobudur yang disebut-sebut berpotensi merusak situs warisan dunia itu, resmi dibantah pemerintah.
Kementerian Kebudayaan menegaskan, tidak ada tindakan yang merusak kelestarian Candi Borobudur.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan klarifikasi bahwa aksesibilitas untuk semua pengunjung, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, tetap dijaga dengan sangat hati-hati.
Ia memastikan, setiap langkah penyesuaian dilakukan dengan prinsip pelestarian yang ketat.
“Stairlift yang dipasang bukan instalasi masif dan tidak merusak struktur candi. Rampway yang digunakan bersifat sementara, portable, serta menggunakan material aman seperti kayu dan bantalan khusus,” tegas Fadli Zon, Selasa (28/5).
Fadli menambahkan, inovasi ini justru merupakan bentuk komitmen pemerintah agar Candi Borobudur tetap dapat diakses oleh semua kalangan tanpa mengorbankan nilai sejarah dan kelestarian situs.
Pemerintah juga menegaskan bahwa setiap kebijakan terkait Borobudur dilakukan berdasarkan riset konservasi dan konsultasi bersama para ahli pelestarian cagar budaya.
“Borobudur tetap terjaga. Nilai sejarahnya tidak terganggu, dan aksesibilitasnya semakin inklusif. Kita semua patut bangga,” ujar Fadli.
Dengan demikian, publik diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak terverifikasi.
Mari jaga Borobudur bersama, sebagai warisan budaya dunia yang lestari dan ramah untuk semua.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













