Beranda News Menilik Lemahnya Integritas Pegawai yang Dapat Jadi Kendala Pelayanan Publik yang Optimal

Menilik Lemahnya Integritas Pegawai yang Dapat Jadi Kendala Pelayanan Publik yang Optimal

Publikbicara.com– Salah satu tantangan terbesar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai lembaga pemerintahan adalah lemahnya integritas para pegawainya.

Kondisi ini berdampak langsung pada efektivitas dan profesionalitas dalam melayani masyarakat. Sehingga, tidak sedikit keluhan masyarakat (Dumas) mencuat ke publik.

Integritas yang rendah sering kali tercermin dalam berbagai perilaku tidak disiplin, salah satunya adalah penggunaan media sosial untuk kepentingan pribadi di jam kerja.

READ  Jelang Harkitnas ke-117, Bupati Bogor Rudy Susmanto Pimpin Ziarah Nasional di TMP Pondok Rajeg

Fenomena ini kian marak, terutama dengan tingginya penggunaan aplikasi hiburan seperti TikTok dan media sosial lainnya di lingkungan kantor/kerja.

Pengamat Sosial Budaya, yang akrab disapa Bung Frans menilai, kegiatan bermain media sosial pada jam kerja bukan hanya sapat mengganggu produktivitas.

Tetapi menurut Bung Frans, hal tersebut juga dapat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap lembaga publik.

READ  Festival Budaya "Ngalokat Cai" di Nanggung Bogor: Ini Kata Kadisbudpar

“Tentu masyarakat berharap pelayanan yang cepat, tepat, dan profesional, bukan justru menghadapi pegawai yang hilang fokus gegara bermain gawai.” ungkapnya saat dijumpai di kedai kopi di sudut Bogor. Senin, (19/05/2025).

Di tempat berbeda, pegawai senior administrasi publik yang enggan disebut namanya menilai bahwa permasalahan ini perlu diatasi melalui penguatan sistem pengawasan internal dan penanaman nilai-nilai integritas sejak dini.

“Selain itu, perlu ada sanksi tegas bagi pelanggaran disiplin kerja, sekaligus penghargaan bagi pegawai yang menunjukkan kinerja baik dan dedikasi tinggi.” imbuhnya.

READ  Festival Budaya "Ngalokat Cai" di Nanggung Bogor: Ini Kata Kadisbudpar

Selain itu, pemerintah juga perlu didorong untuk memberikan pelatihan etika kerja dan pemanfaatan teknologi secara produktif di lingkungan birokrasi.

Sengan demikian, pemanfaatan teknologi tidak disalahgunakan, melainkan menjadi alat penunjang kerja yang efektif.

“Integritas merupakan fondasi utama dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, melayani, dan dipercaya.” kata dia.

READ  Ketua BPK Minta CPNS BPK Jaga Integritas di Era Digital

“Oleh karena itu, reformasi mental dan budaya kerja harus menjadi bagian penting dalam agenda reformasi birokrasi di semua lini pelayanan publik.” tutupnya***

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakJelang Harkitnas ke-117, Bupati Bogor Rudy Susmanto Pimpin Ziarah Nasional di TMP Pondok Rajeg
Artikulli tjetërRazia Gabungan di Bogor, 10 Anak Punk dan Juru Parkir Liar Diamankan