Beranda News Ramai Vaksin TBC M72, Warganet Khawatir Jadi Kelinci Percobaan, Kemenkes: Aman dan...

Ramai Vaksin TBC M72, Warganet Khawatir Jadi Kelinci Percobaan, Kemenkes: Aman dan Diawasi WHO

Publikbicara.com– Media sosial tengah diramaikan oleh perdebatan seputar uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) M72 yang tengah berlangsung di Indonesia.

Vaksin yang dikembangkan oleh Bill Gates melalui perusahaannya itu menuai kekhawatiran publik, terutama setelah pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto pada 7 Mei 2025.

Sejumlah warganet menyuarakan keresahan atas kemungkinan Indonesia dijadikan “kelinci percobaan” untuk vaksin yang masih dalam tahap uji coba.

READ  Bupati Bogor Rudy Susmanto Tegaskan Komitmen Lindungi Lahan dan Dukung Petani Bogor: Berikut Ulasannya

“Kalo ada efek samping yg membahayakan, siapa yg tanggung jawab??” tulis pengguna X dengan akun @delfi*** pada 7 Mei 2025. Sementara akun lain, @adri**, mempertanyakan kesediaan masyarakat Indonesia untuk dijadikan objek eksperimen.

Bahkan, ada pula yang menyarankan agar pejabat publik lebih dulu disuntik sebelum masyarakat umum.

“Saran saya yang divaksin Bapak Presiden, Wapres, Menteri, DPR, dan semua anggota bawahan. Nanti kalo aman baru ke rakyat Indonesia,” ujar akun @adity*** sehari setelahnya.

READ  Harga Minyak Naik 3%, Pasar Bangkit dari Tekanan Oversupply dan Gejolak Timur Tengah

Menanggapi polemik ini, Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut tidak berdasar.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, memastikan uji klinis vaksin TBC M72 dilakukan dengan standar internasional dan diawasi ketat oleh lembaga berwenang.

“Semua proses diawasi langsung oleh WHO, BPOM, Kemenkes, serta para ahli vaksin nasional dan internasional,” ujar Aji kepada Tempo, Kamis, 8 Mei 2025.

READ  Ledakan 1 Detik yang Mengubah Dunia: Tragedi Bom Hiroshima dan Nagasaki

Menurut Aji, vaksin TBC M72 telah melewati berbagai tahapan uji coba, dimulai dari hewan hingga manusia dalam skala kecil.

Uji klinik fase pertama melibatkan 20 hingga 50 orang, disusul fase kedua yang mencakup ratusan partisipan. Fase ketiga, yang saat ini tengah berlangsung, mencakup puluhan ribupartisipan dari berbagai negara.

 

“Fase ketiga adalah tahap terakhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas,” jelas Aji.

READ  Asap Hitam dari Kapel Sistina, Hari Pertama Konklaf Belum Hasilkan Paus Baru

Vaksin M72 sendiri ditujukan untuk mencegah TBC paru pada orang dewasa yang sudah terinfeksi TB laten, namun tidak terinfeksi HIV.

Kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal 2000-an dan menunjukkan hasil menjanjikan dari sisi keamanan dan efektivitas.

Indonesia menjadi satu dari enam negara yang ikut serta dalam riset global ini, bersama Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.

Indonesia sendiri menyumbang 2.095 partisipan dari total keseluruhan, dengan Afrika Selatan sebagai kontributor terbesar yakni 13.071 orang.

READ  Asap Hitam dari Kapel Sistina, Hari Pertama Konklaf Belum Hasilkan Paus Baru

“Partisipasi Indonesia dalam penelitian ini mencerminkan komitmen nasional dalam memberantas TBC, salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia,” ujar Aji.

Uji klinis di Indonesia telah berlangsung sejak September 2024 dan dilakukan di sejumlah fasilitas medis ternama, antara lain RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih, RS Universitas Indonesia, FK Unpad Bandung, dan FKUI. Adapun rekrutmen partisipan resmi ditutup pada 16 April 2025.

“Uji klinik kini memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada 2028,” pungkas Aj

Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow

Artikulli paraprakBupati Bogor Rudy Susmanto Tegaskan Komitmen Lindungi Lahan dan Dukung Petani Bogor: Berikut Ulasannya
Artikulli tjetërJejak Kejayaan Nusantara: Ketika Indonesia Jadi Pusat Peradaban Dunia