Publikbicara.com– Hanya dalam waktu satu detik, dunia berubah selamanya. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, dua bom atom dijatuhkan oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Ledakan dahsyat yang berlangsung sekejap itu menewaskan lebih dari 200.000 orang dan menghancurkan dua kota dalam sekejap mata.
Bom di Hiroshima, yang dijuluki “Little Boy”, meluluhlantakkan kota itu pada 6 Agustus. Tiga hari kemudian, “Fat Man”, bom kedua, meledak di Nagasaki.
Masing-masing ledakan hanya berlangsung sekitar satu detik, namun meninggalkan jejak kehancuran dan trauma yang membekas hingga kini.
Bagi para korban yang selamat, ledakan tersebut bukan sekadar dentuman sesaat, melainkan awal dari penderitaan panjang.
Radiasi, luka bakar parah, dan trauma psikologis menjadi bagian hidup mereka selamanya. Dunia pun masuk ke dalam era baru yang menakutkan: era senjata nuklir.
“Satu detik bagi bom atom. Seumur hidup bagi para korban.”
Peristiwa ini bukan hanya mengakhiri Perang Dunia II, tetapi juga menandai awal dari ketegangan global baru, termasuk perlombaan senjata nuklir yang masih menghantui hingga kini.
Kini, hampir 80 tahun berlalu, tragedi itu menjadi pengingat betapa besar dampak satu keputusan militer.
Ledakan yang hanya berlangsung sekejap telah mengubah arah sejarah umat manusia.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













