Publikbicara.com — Siapa sangka, gunung tertinggi di dunia yang jadi impian para pendaki ternyata menyimpan sejarah yang sangat mengejutkan.
Ya, Gunung Everest yang menjulang lebih dari 8.848 meter di atas permukaan laut, dulunya adalah… dasar laut!
Temuan mengejutkan ini diungkap para ilmuwan setelah mereka menemukan fosil-fosil makhluk laut purba di sekitar puncak Everest.
Fosil tersebut membuktikan bahwa jutaan tahun lalu, bagian tertinggi Himalaya ini pernah berada di kedalaman samudra, sebelum akhirnya “terangkat” oleh kekuatan alam yang luar biasa.
Proses geologis ini dimulai dari tabrakan dua lempeng tektonik besar: Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Ketika dua raksasa ini bertubrukan, kerak bumi terdorong ke atas, menciptakan Pegunungan Himalaya—dan Everest pun menjadi mahkota tertingginya.
Yang lebih mengejutkan, proses tabrakan itu belum berhenti hingga kini.
Everest terus bertambah tinggi sekitar 4 milimeter setiap tahun. Artinya, puncak gunung yang menjadi tujuan ekspedisi dunia ini masih terus tumbuh secara perlahan.
Bayangkan saja: tempat yang kini jadi destinasi favorit para pendaki dunia, dulu adalah hamparan laut penuh kerang dan makhluk laut purba. Sekarang, bekas dasar laut itu berdiri gagah menyentuh langit.
Tak heran jika Everest tak hanya memesona secara visual, tapi juga menjadi simbol evolusi bumi yang begitu menakjubkan—dari samudra ke langit, dari kerang ke salju.***
Ikuti saluran Publikbicara.com di WhatsApp Follow













